Imbas Corona, Pendapatan Adidas Berpotensi Terpangkas Rp 16,2 T

Adidas.com
Produsen sepatu asal Jerman, Adidas AG diprediksi kehilangan pendapatan Rp 16,2 triliun di kuartal I 2020 imbas lesunya penjualan akibat wabah corona.
Penulis: Ekarina
11/3/2020, 15.51 WIB

Padahal, tanpa menghitung dampak wabah Adidas memproyeksikan penjualan  tumbuh 6% hingga 8% tahun ini. Target tersebut sedikit lebih tinggi dibanding perkiraan tahun lalu sekitar 5% hingga 8%.

Adidas mengatakan penjualan merosot 80% di Tiongkok bulan lalu, tetapi toko dan gudang secara bertahap dibuka kembali setelah aktivitas konsumen perlahan-lahan mulai meningkat.

Untuk mencegah banyaknya produk yang tidak laku di pasaran, Adidas membatalkan semua pengiriman grosir ke pengecer pada Februari dan mungkin mengambil kembali sejumlah besar stok barang dari para mitranya, yang akan disiapkan Adidas untuk dijual di gerainya sendiri akhir tahun ini. 

(Baca: Virus Corona Berdampak ke Ekonomi, Mayoritas Industri Tetap Tumbuh)

Mengutip The Business Times, Tiongkok menyumbang 2% terhadap penjualan Adidas pada 2018. Adidas menjual produknya di lebih dari 12.000 gerai di Negeri Panda dan hampir seperlima produk sepatu dan pakaiannya diproduksi di negara tersebut.

Adidas memperingatkan bulan lalu bahwa bisnisnya di wilayah Tiongkok turun sekitar 85% secara tahunan, sejak Tahun Baru Imlek pada 25 Januari lalu.

Seiring dengan wabah corona dan penurunan performa kinerja perusahaan di Tiongkok, saham Adidas turun 4,3% di Frankfurt. 

Halaman: