Lebih lanjut, Retno  menekankan pentingnya agar negara-negara di Timur Tengah menahan diri dan mengambil langkah untuk mengurangi ketegangan. Menlu mengharapkan negara-negara yang secara langsung terlibat dalam situasi ini, mengedepankan dialog dan rekonsiliasi  untuk menyelesaikan masalah. “Indonesia siap berkontribusi untuk itu,” kata Retno.

Retno sempat berada di Doha, Qatar untuk trasit dalam perjalanan kembali ke Tanah air dari kunjungan kerja ke Nigeria. Saat berada di Doha, Menlu Retno Marsudi bertemu dengan Duta Besar Indonesia untuk Qatar, guna mendapatkan laporan terkait situasi terkini dan keadaan WNI di sana.

(Baca juga: Krisis Qatar, Beberapa Rute Qatar Airways dari Indonesia Dialihkan)

Sebagaimana diketahui situasi  di Timur Tengah menjadi memanas setelah secara tiba-tiba Arab Saudi memutuskan hubungan dengan negara tersebut. Sikap Arab Saudi itu diikuti oleh sejumlah negara, yaitu Mesir, Uni Emirat Arab, Yaman, Bahrain, dan Maladewa.

Sementara itu Duta Besar Indonesia di Qatar Muhamad Basri Sidehabi menyampaikan bahwa situasi sampai saat ini masih normal. Ketersediaan bahan makanan dan barang di supermarket dan toko juga masih normal.

Basri juga telah melakukan komunikasi dengan kelompok kelompok WNI di Doha untuk memastikan kondisi WNI dan menyampaikan kesiapan KBRI untuk memberikan perlindungan. Dalam rangka meningkatkan perlindungan, telah dibentuk Satgas khusus.

“Saya harapkan WNI di Qatar untuk segera melakukan komunikasi dengan KBRI jika membutuhkan bantuan,” tutur Menlu Retno.

Jumlah WNI di Qatar yang telah melapor diri ke KBRI per Juni 2017 ada sekitar 29 ribu. Hotline KBRI yang dapat dihubungi bagi WNI yang membutuhkan bantuan dan informasi:  +974 3332 2875. 

Halaman:
Reporter: Michael Reily