Google dan Apple Hapus Palestina dari Peta?

Tangkapan layar Google Maps
Media sosial kembali dihebohkan oleh kabar penghapusan Negara Palestina dari tampilan peta digital di Apple dan Google.
Penulis: Pingit Aria
18/7/2020, 09.39 WIB

Isu penghapusan nama Palestina di Peta Google Maps dan Apple Maps sebelumnya pernah muncul pada tahun 2016 silam. 

Isu itu mendorong masyarakat dunia membuat sebuah petisi Change.org agar Google membubuhkan label Palestina di petanya. Petisi ‘Google: Kembalikan Palestina ke Peta!’ masih aktif dan hingga kini telah menerima lebih dari 800 ribu tanda tangan.

Sikap Indonesia

Isu Palestina terus jadi bahasan di forum-forum internasional. Indonesia yang pada Agustus 2020 mendatang akan menjadi Presiden Dewan Keamanan (DK) PBB berencana mengangkat isu Palestina, juga beberapa isu lain.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menuturkan, selama satu bulan memimpin DK PBB, Indonesia berencana menggelar belasan pertemuan guna membahas penyelesaian sejumlah isu termasuk konflik.

"Di saat keketuaan Indonesia di DK PBB selama Agustus mendatang, Indonesia akan memimpin 14 pertemuan terkait situasi dan isu saat ini termasuk mengenai Palestina, Suriah, Libanon, Somalia, Guinea Bissau, laporan soal ISIS, dan Korea Utara," kata Retno dalam jumpa pers virtual di Istana Presiden pada Kamis (16/7) lalu.

Terkait isu Palestina, Retno mengatakan Indonesia akan secara konsisten menyatakan dukungan. Pemerintah terus menyerukan komunitas internasional untuk mengatasi ancaman aneksasi Tepi Barat oleh Israel yang dinilai dapat merusak peluang perdamaian di Timur Tengah.

"Indonesia juga akan mengatur pertemuan DK PBB untuk mendengarkan laporan strategis Sekretaris Jenderal PBB terkait ISIS. Indonesia merupakan komite DK PBB terkait ISIS dan Al-Qaeda," kata Retno.

Lebih lanjut, Retno menyatakan Indonesia berupaya fokus pada beberapa hal selama menjadi Presiden DK PBB. Di luar konflik, Indonesia juga mendorong dialog kolektif terkait mitigasi dampak pandemi virus corona.

Indonesia terpilih sebagai anggota tidak tetap DK PBB untuk periode 2019-2020. Sebelumnya, Indonesia pernah tiga kali menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB yakni periode 1973-1974, 1995-1996, dan 2007-2008. Indonesia juga pernah duduk sebagai presiden DK PBB pada Mei 2019.

Halaman:
Reporter: Antara