Terburuk Sejak 1921, Ekonomi AS Kuartal II Minus 32,9%

ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria/pras/cf
Ilustrasi. Departemen Perdagangan AS, kemarin (30/7) mengumumkan ekonomi kuartal II minus 32,9% dibandingkan periode sama
31/7/2020, 18.44 WIB

Meskipun begitu, impor AS mengalami kenaikan 10% dari total. Kenaikan ini mengimbangi peningkatan ekspor yang hanya sebesar 9,4%.

Sebelum data ini keluar, lembaga penelitian nirlaba National Bureau of Economic Research (NBER) pada 9 Juni menyatakan AS telah mengalami resesi sejak Februari 2020. Resesi ini dianggap tercepat sepanjang sejarah AS.

Melansir AFP, ahli ekonomi NBER saat itu menyatakan “belu pernah terjadi sebelumnya penurunan lapangan kerja dan produksi, serta dampaknya ke seluruh perkonomian, menunjukkan periode ini sebagai resesi.”

Perspektif Sejarah

Data NBER mencatat setidaknya AS mengalami beberapa kali resesi dalam sejak Depresi Besar berakhir pada 1933. Dibandingkan dengan seluruh resesi tersebut, yang terjadi kali ini lebih dalam. Misalnya dibandingkan dengan resesi akibat krisis finansial 2007-2009 yang hanya membuat kontraksi PBD AS sebesar 8,4% pada kuartal IV dan 4,3% sepanjang tahun. Tingkat pengangguran saat itu juga sebesar 10%.

Selanjutnya, dibandingkan resesi dot com pada 2000, saat itu PDB AS terkontraksi 0,6% dan tingkat penganggurannya sebesar 5,5%. Begitupun dibandingkan dengan resesi perang teluk pada 1990-an yang membuat PDB AS terkontraksi 1,1% dan tingkat penganggurannya sebesar 7%.

Pada masa resesi Reagan yang berlangsung 1980-1981, PDB AS kuartal II 1980 terkontrakasi 8%. Sampai resesi 2007-2009 kontraksi ini lah yang terdalam dan hanya bisa dikalahkan kuartal II 2020. Tingkat pengangguran AS saat itu pun mencapai 10,8%.

Halaman: