Tawaran Jet Tempur AS di Balik Fasilitas Ekspor untuk RI

ANTARA FOTO/Siswowidodo
Penerbang dari pabrik pesawat Lockheed Martin Amerika Serikat melakukan Ôtest flightÕ perdana pesawat tempur F-16 setelah menjalani ÔupgradeÕ di Lanud Iswahjudi Magetan, Jawa Timur, Selasa (18/2/2020). TNI AU melakukan upgrade 10 unit pesawat tempur F-16 yang dikerjakan para teknisi TNI AU dan PT Dirgantara Indonesia di bawah supervisi Lockheed Martin.
5/11/2020, 10.47 WIB

“Kita perlu belajar negosiasi yang sejajar seperti selama ini dlakukan dengan pihak lain seperti Rusia,” kata dosen Hubungan Internasional universitas Gadjah Mada ini.

Faktor Presiden

Hal yang menjadi masalah menurut Fithra adalah kemampuan RI untuk memanfaatkan fasilitas dari AS tersebut. Dia menjelaskan saat ini eksportir Tanah Air baru memanfaatkan sekitar 30% dari 3.572 pos yang diberikan.

“Ini yang harus bisa kita manfaatkan, apalagi ke depannya bisa ada limited trade deal,” katanya.

Tantangan lain menurutnya jika Trump dikalahan Joe Biden dalam Pemilihan Presiden AS. Hal ini berpotensi mengubah peta hubungan bilateral mengingat Biden bisa fokus pada perjanjian tingkat regional. “Dia (Biden) lebih regional, seperti (mengaktifkan) Trans Pacific Partnership (TPP),” kata dia.

USA-ELECTION/BIDEN (ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque/WSJ/cf)

Meski demikian, Fithra memprediksi RI tetap akan mendapatkan keuntungan dari AS meski Trump atau Biden menang. Apalagi Indonesia dianggap sebagai mitra AS dalam menghadapi hegemoni Tiongkok di wilayah Laut Cina Selatan.

Sedangkan Riza memprediksi bahwa baik Trump maupun Biden tetap akan menempatkan Indonesia dalam peta kebijakan strategis mereka. Ini lantaran keduanya pasti membutuhkan sekutu untuk menantang supremasi Tiongkok di wilayah Asia Timur dan Asia Tenggara.

“Hanya saja pendekatannya mungkin tidak seasertif Trump, tapi kepentingan AS tetap akan sama,” katanya.

Oleh sebab itu dia meminta pemerintah bermain cantik demi memanfaatkan keuntungan dalam hubungan bilateral dengan AS. Apalagi selama ini Presiden Joko Widodo kerap memberikan sinyal dirinya tak terlalu dekat dengan Washington.

“Antara Istana, Kemenhan, Kemendag, dan Kemenlu harus main elegan. Ini kesempatan bagus karena mereka butuh kita untuk melawan pengaruh Tiongkok,” kata Riza.

Hingga pukul 09.30 WIB, suara elektoral yang dikumpulkan Biden masih mengungguli Trump dengan perolehan 264 berbanding 214. Sedangkan untuk menjadi Presiden, mereka harus mampu mengumpulkan 270 suara elektoral. 

(Catatan redaksi: Judul artikel ini telah diubah pada Kamis (5/11) pukul 15.15 WIB untuk memberi konteks tawaran jet tempur F-16 yang disampaikan Duta Besar RI untuk AS Muhammad Lutfi)

Halaman: