Ilmuwan Khawatir Vaksin Tak Efektif Lawan Varian Covid-19 dari Afsel

ANTARA FOTO/REUTERS/Carl Recine/AWW/dj
Seorang pasien menerima suntikan pertama dari dua suntikan vaksin COVID-19 buatan Pfizer/BioNTech pada Senin (14/12/2020). Sejumlah ilmuwan di Inggris menyatakan kekhawatiran terhadap efektivitas vaksin untuk melawan mutasi virus dari Afrika Selatan.
5/1/2021, 13.42 WIB

Sebelumnya, Sahin dari BioNTech mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Spiegel Jerman pada Jumat (1/1) bahwa vaksin mereka, yang menggunakan messenger RNA untuk menginstruksikan sistem kekebalan manusia untuk melawan virus, dapat melindungi dari varian Inggris.

“Kami sedang menguji apakah vaksin kami juga bisa menetralkan varian ini, kami akan segera tahu lebih banyak,” ujarnya. 

Sejauh ini, ada 60 kandidat vaksin yang dalam tahap uji coba. Beberapa di antaranya AstraZeneca dan Oxford, Pfizer dan BioNTech, Moderna, Sputnik V Rusia, dan Sinopharm Tiongkok.

Sejumlah negara kaya telah memulai vaksinasi Covid-19, termasuk Inggris, dengan menggunakan kandidat vaksin tersebut. Sedangkan Indonesia rencananya akan melaksanakan vaksinasi Covid-19 pada pekan kedua Januari 2020.

Program vaksinasi tersebut diharapkan dapat memberikan perlindungan terhadap virus corona.  Meski begitu, Satgas Penanganan Covid-19 mengingatkan bahwa protokol kesehatan tetap harus dijalankan untuk memberikan perlindungan ganda bagi masyarakat. Adapun protokol kesehatan yang dimaksud terdiri dari memakai masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan