Joe Biden Telepon Xi Jinping: AS Akan Ungguli Tiongkok

ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque/FOC/sa.
Presiden AS Joe Biden berbicara tentang rencana administrasi untuk memperkuat manufaktur Amerika selama penampilan singkat di Auditorium Pengadilan Selatan di Gedung Putih di Washington, AS, Senin (25/1/2021).
Penulis: Desy Setyowati
12/2/2021, 11.40 WIB

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menelepon kepala negara Tiongkok, Xi Jinping untuk pertama kalinya sejak memimpin. Dalam panggilan telepon itu, Xi menyerukan kerja sama. Sedangkan Biden mengatakan, AS akan mengungguli Negeri Panda.

Saat pertemuan dengan kelompok bipartisan senator terkait infrastruktur, Biden mengatakan bahwa AS harus meningkatkan ‘permainan’ dalam menghadapi Tiongkok. Ia juga bercerita tentang pembicaraan dengan Xi melalui telepon selama dua jam pada Rabu (10/2) malam.

“Jika kita tidak bergerak, mereka (Tiongkok) akan ‘memakan makan siang’ kita,” kata perwakilan Gedung Putih mengutip pernyataan Biden, dikutip dari Reuters, Kamis (11/2).

Biden menyebut Tiongkok sebagai pesaing utama. Ia pun berjanji akan mengungguli Beijing.

“Mereka (Tiongkok) menginvestasikan miliaran dolar untuk menangani berbagai macam masalah terkait transportasi, lingkungan, dan lainnya. Kita harus maju,” ujar Biden.

Gedung Putih mengatakan, Biden menekankan kepada Xi bahwa Tiongkok adalah pesaing utama. Presiden juga membicarakan keprihatinan atas praktik perdagangan ‘koersif dan tidak adil' di Beijing.

Biden juga prihatin tentang masalah hak asasi manusia, termasuk tindakan keras Tiongkok di Hong Kong dan perlakuan terhadap muslim di Xinjiang.

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, Biden juga prihatin atas kurangnya transparansi Beijing terkait pandemi corona.

Sedangkan kementerian luar negeri Tiongkok mengatakan, Xi menyampaikan bahwa konfrontasi Biden akan menjadi ‘bencana’. Ini membuat kedua belah pihak harus membangun kembali cara untuk menghindari kesalahan penilaian.

Xi mempertahankan sikap garis keras di Hong Kong, Xinjiang dan Taiwan. “Ini masalah kedaulatan dan integritas teritorial,” kata perwakilan kementerian, mengutip pernyataan Xi.

Pembicaraan di antara kedua pemimpin negara itu merupakan yang pertama sejak Biden memimpin. Meski keduanya berselisih selama panggilan telepon, Xi memberi selamat kepada Biden atas kemenangan dalam pemilihan presiden (pilpres).

“Meskipun Biden memanggilnya (Xi) ‘preman’ selama kampanye dan berjanji untuk memimpin upaya internasional dalam menekan, mengisolasi, dan menghukum Tiongkok," kata perwakilan kementerian luar negeri Beijing.

"AS dapat didefinisikan dalam satu kata: kemungkinan," kata Xi, dikutip oleh kementerian. "Kami berharap kemungkinannya sekarang mengarah pada perbaikan Tiongkok-AS."

Sedangkan pemerintahan Biden mengisyaratkan akan mempertahankan tekanan terhadap Beijing. Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan kepada wartawan menjelang panggilan telepon, bahwa Biden akan praktis, keras kepala, melihat secara jernih terkait pembicaraan dengan Xi.

Pada saat yang sama, kata pejabat itu, Biden ingin memastikan mereka memiliki peluang atas jalur komunikasi yang terbuka.