Biden Menang, Persaingan Teknologi Tiongkok dan AS Diramal Berlanjut

Fahmi Ahmad Burhan
10 November 2020, 10:06
Biden Menang, Persaingan Teknologi Tiongkok dan AS Tetap Berlanjut
ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque/WSJ/cf
Calon presiden Amerika Serikat dari Demokrat Joe Biden berbicara tentang hasil pemilihan di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Jumat (6/11/2020).

Sejumlah media internasional melaporkan bahwa kandidat dari Partai Demokrat Joe Biden mengalahkan Donald Trump dalam pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS). Meski begitu, beberapa peneliti politik menilai, persaingan teknologi AS dan Tiongkok akan tetap berlanjut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin berharap, komunikasi dengan Biden dapat menghasilkan hubungan terkait teknologi yang sehat dan stabil. "Tiongkok dan AS harus memperkuat komunikasi dan dialog," kata Wang dikutip dari CNN Internasional, Senin (9/11).

Strategists and Economists Jefferies Analysts menilai, tekanan AS terhadap Tiongkok akan menurun di bawah kepemimpinan Biden. Sebab, fokus utamanya pada masalah domestik. 

Namun, pakar perdagangan di The Center for Strategic and International Studies William Reinsch menilai, Biden tidak akan menurunkan intensitas tekanan pada perusahaan teknologi Tiongkok. "Sudah cukup jelas tentang bagaimana dia ingin melanjutkan (tekanan)," katanya.

Apalagi, Biden memiliki dukungan bipartisan garis keras anti-Tiongkok. Selain itu, senat di AS tetap berada di bawah kendali Partai Republik.

Sedangkan Direktur Konsorsium Internet dan Masyarakat di Communication University of Zhejiang Fang Xingdong mengatakan, terpilihnya Biden sebenarnya memberi harapan bagi industri teknologi Tiongkok. Ini karena politisi Partai Demokrat itu dinilai lebih terbuka.

Selain itu, dianggap menghormati persaingan sehat dan mendukung inovasi. “Namun, di bidang teknologi tinggi, teori persaingan dan permainan tidak akan berakhir. Tiongkok dan AS tetap bersaing," kata Fang dikutip dari Reuters, Senin (9/11).

Staf senior di salah satu perusahaan Tiongkok yang masuk daftar hitam (blacklist) perdagangan AS juga optimistis, negosiasi dengan Biden akan lebih baik. Di satu sisi, korporasi teknologi Negeri Panda menjadi lebih mandiri selama kepemimpinan Trump.

“Pemerintahan Trump telah membangkitkan industri Tiongkok. Perkembangan di rantai industri domestik akan terus membentuk tingkat kemandirian tertentu,” kata dia.

Selama memimpin Negeri Paman Sam, Trump memasukkan beberapa perusahaan teknologi Tiongkok ke dalam daftar hitam perdagangan. Pada 2019, Huawei masuk. Tahun ini, TikTok dan WeChat yang diberi sanksi.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...