Bank Sentral AS Isyaratkan Percepat Tapering Off dan Akhiri Stimulus

ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/rwa.
The Fed dikabarkan membuka kemungkinan untuk mengurangi pembelian obligasi pemerintah mulai Oktober mendatang.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
4/8/2021, 09.18 WIB

“Menurut saya, dengan tapering kita harus pergi lebih awal dan cepat untuk memastikan kita berada dalam posisi untuk mempertimbangkan suku bunga pada tahun 2022 jika kita harus melakukannya. Saya tidak mengatakan kami akan melakukannya, tetapi jika kami menginginkannya, kami perlu memiliki ruang kebijakan pada akhir tahun." ujarnya.

The Fed saat ini membeli setidaknya US$ 120 miliar obligasi setiap bulan, dibagi antara US$ 80 miliar melalui US Treasury dan US$ 40 miliar di sekuritas berbasis hipotek. Sementara Fed mengurangi pembeliannya sebesar US$ 10 miliar per bulan selama proses tapering pertama tahun 2013. Namun Waller mengatakan tapering pada pembelian obligasi kali ini rupanya lebih cepat karena program pembelian aset dihentikan dalam lima atau enam bulan setelah proses dimulai.

The Fed sebelumnya telah memberi sinyal akan adanya pengetatan stimulus moneter atau tapering off lewat rencana percepatan kenaikan suku bunga dari semula 2024 ke 2023. Sinyal ini juga didorong oleh rilis data ekonomi AS yang mulai menunjukkan adanya pemulihan ekonomi domestik AS.

Departemen Ketenagakerjaan AS pertengahan bulan lalu merilis data inflasi terbaru Juni 2021 yang mencapai 5,4%. Data ini melampaui prediksi analis dan mencetak rekor tertinggi dalam 13 tahun terakhir. Inflasi AS juga terus naik sejak awal tahun. Inflasi pada Januari sebesar 1,4%, Februari 1,7%, Maret 2,6% dan melonjak tajam pada April dan Mei masing-masing 4,2% dan 5%. Ini melampaui target tahunan Fed inflasi sebesar 2%.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said