Vietnam Kerahkan Tentara Awasi Lockdown di Ho Chi Minh City

ANTARA FOTO/REUTERS/Thanh Hue/PRAS/sa.
Thanh Hue Orang-orang berdiri di sekitar tempat yang akan menjadi tempat pemungutan suara untuk pemilu mendatang, di sebuah jalan di Hanoi, Vietnam, Rabu (19/5/2021). Vietnam memberlakukan lockdown di Ho Chi Minh City sejak Senin (23/8).
24/8/2021, 08.47 WIB

Dilansir dari Reuters, menurut data Kementerian Kesehatan Vietnam, Ho Chi Minh mencatat lebih dari 180.000 kasus dan 7.010 kematian, jumlah ini merupakan 80% dari kematian nasional. Lonjakan kasus aktif dan angka kematian diakibatkan oleh penyebaran virus varian Delta yang sangat cepat sejak akhir April lalu.

Kementerian Kesehatan Vietnam selama beberapa pekan terakhir mengirim 14.600 dokter dan perawat tambahan ke Ho Chi Minh dan provinsi-provinsi tetangganya untuk mendukung sistem medisnya yang kewalahan. Untuk mencegah kelebihan kapasitas, para pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala telah diminta untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.

Terkait vaksinasi, Vietnam menerima dua pengiriman 501.600 dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca dari Polandia dan 200.000 sumbangan dosis Sinopharm dari China pada Senin (23/8). Mengutip Our World in Data, vaksinasi Covid-19 baru menjangkau sekitar 1,8 juta dari 98 juta orang, atau sekitar 1,8% dari populasi negara tersebut, ini membuat Vietnam menjadi salah satu yang terendah di Asia Tenggara.

Keputusan pemerintah Vietnam untuk memberlakukan lockdown memicu panic buying warga kota Ho Chi Minh. Antrian panjang warga terlihat di luar pasar dan toko-toko yang menjual bahan makanan. Rak-rak di supermarket bahkan sampai terlihat kosong pada Sabtu (21/8), 

"Kelihatannya sangat kacau. Terlalu banyak orang yang terburu-buru membeli bahan makanan dan kebutuhan penting untuk (bekal) hari-hari ke depan yang akan susah. Saya berusaha membeli beberpa makanan karena saya tidak ingin mati karena kelaparan sebelum saya sekarat karena Corona," tutur Nguyen, seperti dilansir Channel News Asia. 

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi