Indonesia ditunjuk menjadi presidensi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 2022 mendatang. Artinya, Tanah Air akan menjadi negara Asia ke-5 yang menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin dunia, setelah Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, dan Arab Saudi. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan KTT G20 akan berlangsung pada periode 1 Desember 2021-30 November 2022 dengan terdapat 150 pertemuan dengan site event. 

Rangkaian pertemuan terdiri dari, berbagai kelompok kerja (working group), termasuk pertemuan tingkat menteri keuangan, dan dihadiri pula seluruh kepala negara dan kepala pemerintahan. KTT G20 akan dihadiri dengan jumlah delegasi 500 hingga 5.800 untuk setiap acara sepanjang tahun.

"Pertemuan dilakukan secara hibrid dengan mempertimbangkan kondisi pengendalian covid, dan dilakukan secara fisik sesuai parameter yang ada," ujar Airlangga dalam Konferensi Pers Menuju Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022 virtual, Selasa (14/9).

Menurut Airlangga, pemerintah akan memastikan pertemuan mengikuti parameter kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan dan melakukan prosedur sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan sesuai persyaratan vaksinasi dengan ketersediaan rumah sakit klasifikasi A.

Adapun, presidensi KTT G20 akan mengusung tema utama 'Recover Together, Recover Stronger', dengan lima pilar prioritas. Kelima pilar yang dimaksud ialah, peningkatan produktivitas untuk pemulihan, membangun ekonomi dunia yang tangguh pasca pandemi, dan menjamin pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.

Selain itu, menciptakan lingkungan yang kondisif dan membangun kemitraan dengan pemangku kepentingan, serta kepemimpinan kolektivitas global untuk memperkuat solidaritas.

G20 merupakan forum ekonomi global yang dibentuk sebagai respon krisis ekonomi pada 1997-1998 dan beranggotakan 20 negara. Hal ini terdiri dari, 19 negara utama penggerak ekonomi dunia, termasuk Indonesia, dan satu perwakilan regional Uni Eropa yang memiliki produk Domestik Bruto (PDB) terbesar dunia.

Kelompok G20 berkontribusi terhadap 85% perekonomian dunia. 75% perdagangan internasional, dan 80% investasi global, dengan 2/3 penduduk dunia.

"Mandatnya menciptakan pertumbuhan ekonomi global yang kuat, berkelanjutan, seimbang dan inklusif," ujar Airlangga.

Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.