Jepang Cabut Status Darurat Covid-19 Pekan Ini Seiring Turunnya Kasus

ANTARA FOTO/REUTERS/Kyodo//RWA/sa.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menerima dosis pertama vaksin penyakit virus corona Pfizer-BioNtech (COVID-19) di National Center for Global Health and Medicine di Tokyo, Jepang, Sela(16/3/2021).
29/9/2021, 09.41 WIB

Jepang berencana mencabut status darurat Covid-19 di seluruh wilayahnya pada Kamis (30/9) setelah diterapkan selama enam bulan. Langkah itu diambil seiring dengan menurunnya kasus baru dan jumlah kematian.

Dilansir dari Reuters, kasus harian di Jepang telah turun secara nasional dari yang bulan lalu sempat mencapai lebih dari 25.000 menjadi 1.128 pada Senin (27/9). Namun, pembukaan akan dilakukan secara bertahap dengan tetap memberlakukan beberapa pembatasan pada restoran dan acara berskala besar selama satu bulan pertama.

Pemerintah Jepang akan membuat sistem sertifikasi, di mana hanya restoran yang disetujui yang dapat tetap buka sampai jam 9 malam dan larangan menyajikan alkohol akan dicabut di seluruh wilayah kecuali jika gubernur setempat menyampaikan keberatan.

“Berkat kemajuan dalam program vaksinasi dan pemberian obat antibodi, kami akhirnya memasuki fase di mana layanan kesehatan dapat kembali stabil, meskipun muncul gelombang penularan baru,” kata Perdana Menteri Yoshihide Suga dikutip dari Reuters, Rabu (29/9).

Jepang telah berhasil menghindari ledakan kasus seperti yang terjadi di Amerika Serikat (AS) dan India. Meski demikian, jumlah kasus di Jepang merupakan salah satu yang terburuk di Asia Timur dengan total 1,7 juta orang terinfeksi dan lebih dari 17.500 kematian.

Varian Delta memicu gelombang infeksi kelima di Jepang yang mendorong lonjakan kasus ke level tertingginya pada Agustus. Hal ini juga memberikan begitu banyak tekanan pada rumah sakit sehingga beberapa pasien akhirnya meninggal di rumah tanpa menerima perawatan.

Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura mengatakan bahwa akan terjadi peningkatan kasus setelah status darurat Covid-19 dicabut. Oleh karena itu, pemerintah Jepang tetap memberlakukan beberapa pembatasan seperti di restoran dan kafe.

Masyarakat Jepang juga telah diminta untuk menghindari perjalanan yang tidak mendesak dan menahan diri untuk melintasi perbatasan prefektur. "Kita perlu melanjutkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 kembali terjadi,” kata Nishimura.

Per 27 September, infeksi Covid-19 harian Jepang tercatat sebanyak 1.128 kasus. Angka ini turun drastis dibandingkan pada 22 Agustus lalu yang mencapai 26.121 kasus. Jepang juga telah memvaksinasi hampir 60% warganya. Warga Jepang yang ingin divaksin akan segera mendapatkannya pada November.

Kasus aktif virus corona Covid-19 di Jepang pun terus mengalami penurunan. Menurut data Worldometers, jumlah kasus aktif di negara itu kini peringkat 14 tertinggi di dunia per 23 September 2021. Simak databoks berikut:

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi