Inggris Cabut Semua Pembatasan Covid-19, Ini Aturan untuk Turis Asing

ANTARA FOTO/REUTERS/Hannah McKay/aww/cf
Ilustrasi. Inggris meniadakan persyaratan untuk melengkapi Formulir Passenger Locator mulai Jumat (18/3).
Penulis: Agustiyanti
21/3/2022, 21.53 WIB

Pemerintah Inggris telah mencabut seluruh pembatasan dan persyaratan perjalanan internasional terkait Covid-19. Mulai Jumat (18/3), persyaratan untuk melengkapi Formulir Passenger Locator ditiadakan. Mereka yang tidak divaksinasi bahkan tidak perlu mengikuti tes pra-keberangkatan atau hari ke-2 setelah kedatangan.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins mengatakan kebijakan ini membawa kembali aktivitas wisata atau perjalanan hampir ke normalitas sebelum Covid-19. Langkah ini mencerminkan keputusan Inggris untuk Hidup Berdampingan Dengan Covid-19 dan  keberhasilan vaksinasi, yang telah mencakup 86% dari populasi untuk dosis kedua dan 67% dari populasi untuk dosis ketiga. 

"Kami tidak akan berpuas diri. Inggris akan terus melanjutkan kolaborasi erat kami dengan mitra-mitra terkait dalam pengurutan genom COVID-19, sehingga kami siap untuk menangani varian baru jika muncul. Namun untuk saat ini, ini adalah momen untuk dirayakan , karena pariwisata dan perjalanan bisnis akan semakin mudah," ujar Jenkins dalam siaran pers yang diterima Katadata.co.id, Senin (21/2). 

Ia menjelaskan, Kedutaan Besar Inggris Jakarta akan meluncurkan buku panduan baru untuk perjalanan ke Inggris, khusus untuk wisatawan Indonesia. Buku Panduan bertajuk 'Ayo ke UK' ini menyediakan berbagai ide perjalanan menarik melintasi empat negara di Kerajaan Inggris Raya – Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara, serta informasi penting bagi wisatawan, mulai dari pilihan makanan halal hingga tips budaya.

Pada 2021, jumlah orang Indonesia yang bepergian ke Inggris mencapai 9.670 orang atau kurang dari seperlima dari kunjungan sebelum pandemi sebanyak 55.000 orang. Namun demikian, Jenkins mencatat,  tingkat penerimaan bagi orang Indonesia yang mengajukan permohonan visa Inggris tetap tinggi, yaitu mencapai 91% dari mereka yang mengajukan permohonan di semua jenis visa.

"Warga Negara Indonesia yang mengisi formulir dengan benar dan memberikan informasi yang diminta – hampir semuanya berhasil mendapatkan visa Inggris," kata dia. 

Menteri Transportasi Inggris Grant Shapps mengatakan, Inggris merupakan negara ekonomi besar pertama yangm menghapus semua pembatasan perjalanan Covid-19. "Ini adalah sebuah berita dengan sambutan baik yang memberikan kebebasan lebih besar bagi para pelaku perjalanan menjelang liburan Paskah," ujarnya. 

Sementara itu, Menteri Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris Sajid Javid mengatakan Inggris tengah belajar untuk hidup dengan Covid-19. Untuk itu, pemerintah mengambil langkah lebih lanjut untuk membuka perjalanan internasional sekali lagi menjelang liburan Paskah.

'Kami akan terus memantau dan melacak varian baru yang potensial dan menyiapkan tindakan yang dapat diterapkan dengan cepat, jika diperlukan, untuk menjaga agar kita semua tetap aman," kata dia. 

Untuk memastikan perlindungan kesehatan masyarakat, pemerintah Inggris akan mempertahankan berbagai tindakan darurat sebagai langkah alternatif. Langkah ini akan memungkinkannya pengambilan tindakan cepat dan proporsional, jika diperlukan, untuk menunda varian berbahaya Covid-19 di masa depan yang memasuki Inggris.