Singapura Prediksi Hadapi Gelombang Covid-19 pada Juli Atau Agustus

ANTARA FOTO/ REUTERS/Edgar Su/hp/dj
Pemandangan perahu yang nyaris kosong dekat Merlion Park, saat pariwisata harus menghadapi penurunan curam akibat mewabahnya virus corona (COVID-19), di sepanjang Marina Bay, Singapura, Kamis (26/3/2020).
Penulis: Amelia Yesidora
8/6/2022, 09.49 WIB

Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung memprediksi, negaranya mengalami gelombang baru Covid-19 pada Juli atau Agustus. Hal ini lantaran tingkat antibodi antara masyarakat yang sudah divaksin dengan yang terinfeksi mulai menurun.

Ia juga menyebutkan bahwa kenaikan kasus Covid-19 bisa didorong oleh adanya subvarian baru dari varian Omicron, yakni BA.4 dan BA.5.

Perhitungan itu berdasarkan observasi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. tingkat infeksi Covid-19 di kedua wilayah ini meningkat akibat subvarian BA.4 dan BA.5.

Oleh sebab itu, Ong menilai bahwa gelombang baru virus corona bisa muncul dalam waktu empat hingga enam bulan setengah sebelumnya mereda.

“Tidak ada yang terjadi sampai berbulan-bulan. Namun ketika antibodi mulai berkurang, maka kita bisa melihat gelombang BA. 4 dan BA. 5 muncul pada Juli atau Agustus. Itu perkiraan kami,” kata Ong dikutip dari The Straits Times, Minggu (5/6). 

Kementerian Kesehatan SIngapura menyatakan, kedua subvarian itu mengandung mutasi yang membuat antibodi sulit mendeteksi keberadaan Covid-19 dalam tubuh. Selain itu, kedua subvarian ini cenderung lebih menular bila dibandingkan dengan subvarian sebelumnya. 

Negara itu sudah melaporkan kasus pertama dari kedua subvarian baru tersebut pada medio (15/5). Secara global, subvarian ini pertama ditemukan di Afrika Selatan dan sekarang sudah menjadi subvarian dominan.

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora