Spesifikasi C919, Pesawat Komersil Cina dengan Komponen Utama dari AS

Reuters
Prototipe kelima pesawat penumpang C919 buatan China lepas landas untuk uji terbang pertamanya dari Bandara Internasional Pudong Shanghai di Shanghai, China pada 24 Oktober 2019.
25/7/2022, 19.05 WIB

Comac akhirnya kesulitan memperoleh pasokan barang tepat waktu dan kehabisan beberapa suku cadang.

Hal itu diakibatkan kebijakan AS yang mewajibkan lisensi khusus untuk ekspor suku cadang serta bantuan teknologi ke perusahaan yang memiliki hubungan dengan militer Cina. Kondisi tersebut akhirnya menunda proses sertifikasi pesawat hingga berbulan-bulan.

Meskipun akhirnya pemasok bisa mendapatkan lisensi, namun hambatan tersebut telah mempengaruhi jadwal produksi perdana C919.

"Salah satu rintangan terbesar adalah rantai pasokan, terutama sekarang dengan inflasi, ketersediaan material, dan perubahan pemasok," kata pakar rantai pasokan kedirgantaraan Alex Krutz dari konsultan kedirgantaraan Patriot Industrial Partners yang berbasis di AS, seperti dikutip dari Reuters, Senin (25/7).

Proses sertifikasi yang lambat membuat rencana pemasaran C919 molor dua tahun dari yang direncanakan. Namun demikian, proyek ini terus berjalan hingga akhirnya Comac menyatakan bahwa pesawat siap menerima sertfikasi seletelah menyelesaikan seluruh proses uji coba.

Mengutip situs resminya, COMAC yang memiliki kantor pusat di Shanghai, merupakan perusahaan hasil investasi bersama Komisi Pengawasan dan Administrasi Aset Milik Negara (SASAC) Dewan Negara, Shanghai Guo Sheng (Group), Aviation Industry Corporation China (AVIC), Aluminium Corporation of China Limited (CHALCO), China Baowu Steel Group Corporation Limited, dan Sinochem Corporation.

Pada akhir 2018, unit pemegang saham baru termasuk China National Building Materials Group (CNBM), China Electronics Technology Group Corporation (CETC), dan China Reform Holdings Corporation Ltd. bergabung. Perusahaan ini dipimpin Tuan He Dongfeng, dengan Tuan Zhao Yuerang menjabat sebagai Presiden Perusahaan.

Jalan COMAC untuk menyaingi Boeing dan Airbus masih panjang. Setidaknya jika melihat data pengiriman pesawat sepanjang 2020, dari 822 pesawat yang dikirimkan produsen ke maskapai penerbangan, Comac hanya mencatat 20 pesawat. Sementara Airbus dan Boeing masih memimpin industri.

Halaman: