HLA Hart merupakan filsuf hukum dan politik Inggris yang terkemuka pada abad ke-20. Kontribusinya di bidang hukum dan politik membawa namanya dan ilmunya yang masih dipelajari hingga saat ini.
Berkaitan dengan itu, tentu menarik membahas sosok filsuf asal Inggris ini. Berikut ini biografi HLA Hart beserta karya-karya terkemukanya, dilansir dari britannica.com.
Masa Kecil dan Pendidikan HLA Hart
Herbert Lionel Adolphus Hart atau yang kerap dikenal sebagai HLA Hart lahir pada 18 Juli 1907 di Harrogate, Yorkshire, Inggris. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, Hart dikenal sebagai filsuf hukum dan politik asal Inggris, guru, dan penulis terkemuka pada abad ke-20.
Berkaitan dengan pendidikannya, Hart melanjutkan studi jenjang sarjana di Oxford University dan lulus pada 1929. Ia pun melanjutkan sebagai pengacara setelah lulus dari universitas bergengsi tersebut.
Selama beberapa tahun, ia pun menyelami dan praktik hukum. Kemudian HLA Hart bekerja untuk Dinas Intelijen Inggris MI5 selama Perang Dunia II.
Saat Perang Dunia II berakhir, ia pun kembali menempuh pendidikan di Oxford. Hart mengambil beasiswa filsafat di New College.
Pada 1950-an, HLA Hart menjadi profesor yurisprudensi di Oxford sekaligus rekan di University College. Selanjutnya pada 1973 hingga 1978, Hart menjabat sebagai Kepala Sekolah Brasenose College.
Karya HLA Hart Beserta Kritik Terhadap Filsuf Pendahulunya
HLA Hart dikenal karena kontribusinya terhadap filsafat hukum secara umum dan positivisme hukum secara khusus. Ia mengkritik teori Jeremy Bentham dan John Austin, karena mengaburkan dimensi normatif hukum atau orientasi hukum terhadap apa yang seharusnya.
Pada saat bersamaan, Hart menekankan bahwa normativitas hukum tidak selalu bersifat moral. Hart mempertahankan desakan hukum positif tentang keterpisahan hukum dan moralitas.
Melalui bukunya yang berjudul The Concept of Law yang rilis pada 1961 beserta esai yang ditulis pada masa yang sama, HLA Hart menyajikan catatan yang berpengaruh terkait berbagai jenis norma untuk membentuk struktur sistem hukum. Hart menekankan pada apa yang disebutnya sebagai rule of recognition.
Rule of recognition adalah pra-anggapan normatif yang mendasari perilaku pejabat hukum khususnya hakim dan administrator. Rule of recognition diterapkan saat pejabat hukum tersebut memastikan keberadaan dan isi undang-undang dalam sistem hukum yang berlangsung.
Meskipun The Concept of Law pada pokoknya adalah sebuah karya filsafat hukum, HLA Hart memuat beberapa pembahasan terkait filsafat politik dan moral. Hart juga berkontribusi secara signifikan dengan esainya yang rilis pada 1955 dengan judul Are There AnyNatural Rights?.
Dalam esai Are There Any Natural Rights? Ia memperkenalkan teori kewajiban politik yang lebih dikenal sebagai ‘Principle of Fair Play’ atau prinsip permainan yang adil. Prinsip ini kemudian dielaborasi oleh filsuf politik asal Amerika, John Rawls.
Melalui esai tersebut, HLA Hart menjelaskan bahwa siapapun yang memperoleh manfaat dari kehadiran lembaga, secara moral mereka dituntut memikul tanggung jawab yang sepadan sebagai beban untuk mempertahankan eksistensi lembaga tersebut.
Meskipun prinsip ‘Fair Play’ itu sering dikritisi dalam beberapa dekade sejak HLA Hart memperkenalkannya, teori itu masih eksis dan dianut oleh beberapa filsuf politik hingga saat ini.
Karya Hart yang turut menjadi perbincangan kala itu adalah terbitnya buku Law, Liberty, and Morality pada 1963. Hart menulis dalam tradisi liberal dari filsuf dan ekonom asal Inggris John Stuart Mill terkait homoseksual.
John Stuart Mill menyatakan tidak ada aktivitas yang secara sah dilarang kecuali jika kegiatan itu menyebabkan kerugian nontrivial atau tidak setara bagi orang lain selain pelaku. John Stuart Mill menyatakan ini berkaitan dengan ‘Harm Principle’.
HLA Hart menyampaikan bahwa hubungan suka sama suka antara homoseksual dewasa tidak menimbulkan kerugian yang memenuhi unsur-unsur prinsip kerugian. Secara khusus, praktik seksual tertentu merugikan beberapa orang, tetapi ini bukanlah kerugian yang dapat melegitimasi atau mengakui larangan atas praktik tersebut.
Karya HLA Hart yang terkenal berikutnya yakni berjudul Essays on Bentham yang rilis pada 1982 dan Essays in Jurisprudence and Philosophy pada 1983. Selama menjadi mahasiswa aktif, Hart mencurahkan sebagian besar waktunya untuk mengedit dan memahami pemikiran Bentham.
Dalam tulisantersebut, Hart berkontribusi dengan memberikan pendapat terkait hakikat hak dan keadilan. Ia juga bergabung dengan John Rawls dan sosok filsuf Amerika Robert Nozick untuk menolak alasan utilitarian untuk mengorbankan kepentingan beberapa orang demi kepentingan pihak lain.
Selain itu, HLA Hart juga mengkritisi individualisme ekstrim yang merupakan prinsip keadilan Libertarian Nozick. Pada umumnya, Hart bersimpati dengan ide-ide Rawls, tetapi ia juga menentang beberapa pernyataan Rawls terkait prioritas utama kebebasan.
HLA Hart mempertanyakan pergeseran Rawls yang awalnya berbicara terkait ‘the priority of liberty’ yang kemudian bergeser menjadi membicarakan ‘the priority of liberties’.
Hal yang disoroti HLA Hart bukanlah prioritas kebebasan tertentu tetapi klaim Rawls untuk memperoleh prioritas itu dari posisi awal atau yang dikenal dengan ‘the original position’ yang seakan mempromosikan kepentingannya sendiri.