Mengenal Georg Jellinek, Sosok Filsuf Hukum dan Politik Terkemuka

pantheon.world
Ilustrasi, Georg Jellinek.
Editor: Agung
5/1/2023, 17.21 WIB

Georg Jellinek dikenal sebagai seorang filsuf hukum dan politik yang sangat berpengaruh. Ia dikenal sebagai pengacara publik Austria. Ia termasuk dalam kelompok Positivis Hukum Austria.

Kontribusinya di bidang perkembangan ilmu hukum dan politik masih dipelajari hingga saat ini. Oleh karena itu, tentu menarik membahas siapa Georg Jellinek sebenarnya, melansir dari britannica.com dan jewage.org.

Awal Kehidupan dan Pendidikan Georg Jellinek

Georg Jellinek lahir di Leipzig, Jerman pada 16 Juni 1851. Georg Jellinek merupakan anak dari Adolf Jellinek yang merupakan pengkhotbah terkenal dari komunitas Yahudi Wina.

Masa mudanya diisi dengan pembelajaran tentang hukum, sejarah seni dan filsafat di Universitas Wina. Tak hanya itu, ia juga belajar filsafat, sejarah dan hukum di Heidelberg dan Leipzig.

Sosok Georg Jellinek bahkan terkenal atas kecakapannya dan keilmuannya di Vienna pada 1879 hingga 1889, Basel pada 1890 hingga 1891, dan Heidelberg pada 1891 hingga 1911. Tak disangka pengaruhnya hadir hingga saat ini.

Dari tahun 1867, ia belajar hukum, sejarah seni dan filsafat di Universitas Wina. Ia juga belajar filsafat, sejarah, dan hukum di Heidelberg dan Leipzig hingga tahun 1872. Pada 1872, ia menyelesaikan tesisnya di Leipzig berjudul "The Socio-Ethical Meaning of Justice, Injustice and Punishment". Pada tahun 1879 ia memenuhi syarat sebagai profesor di Universitas Wina.

Jellinek kemudian mengunjungi profesor filsafat hukum di Wina, pada tahun 1881 ia diangkat sebagai anggota komisi untuk ujian negara dan pada tahun 1882 ia menerbitkan karya seminalnya berjudul "The Theory of the Unifications of States".

Kehidupan Karir dan Kontribusi Georg Jellinek di Bidang Pendidikan

Lebih rincinya, pada tahun 1879, Georg Jellinek berhasil menjadi seorang profesor di University of Vienna. Georg Jellinek kemudian mengunjungi profesor filsafat hukum di Vienna untuk memperdalam ilmunya.

Kemudian pada 1881, Georg Jellinek diangkat sebagai anggota komisi dan setahun kemudian merilis karyanya yang terkenal berjudul The Theory of the Unifications of States pada 1882. Selanjutnya pada 1883, Georg Jellinek memperoleh gelar terhormat Profesor Hukum Publik di University of Vienna.

Pada 1889, Georg Jellinek memperoleh jabatan sebagai profesor di Basel dan meninggalkan Austria-Hongaria. Sejak 1891, Georg Jellinek menjadi Ordinarius Hukum Publik Umum dan Hukum Internasional di Universitas Heidelberg.

Karya-Karya Georg Jellinek yang Berpengaruh

Ilustrasi Lambang Keadilan (PEXELS)
 

Pada 1900 ia menyusun karyanya yang berjudul The General Theory of the State. Ia juga dikenal dengan bukunya "Die sozialethische Bedeutung von Recht, Unrecht und Strafe" atau “The Social-Ethical Significance of Right, Wrong, and Punishment” yang dirilis pada 1878. Melalui karya tersebut, ia menyatakan hukum sebagai etika minimum atau sekumpulan prinsip normatif untuk kehidupan yang beradab.

Georg Jellinek bersikeras bahwa hukum mempunyai asal usul sosial. hal ini berbeda dengan aliran positivis. Jellinek menyatakan pula bahwa persetujuan diperlukan untuk mengubah fakta sosial dan psikologis menjadi norma hukum.

Karya lainnya yang tak kalah dikenal adalah “The Declaration of the Rights of Man and of Citizens yang dirilis pada 1895 di Jerman. Dalam karya tersebut, Georg Jellinek menyampaikan hipotesisnya bahwa deklarasi Revolusi Prancis tidaklah berasal dari Filsuf Pencerahan Prancis bernama Jean-Jacques Rousseau, melainkan berasal dari sejarah politik dan hukum Anglo-Amerika, terutama teori yang digunakan untuk mendukung kemerdekaan Amerika Serikat.

Melalui karya tersebut pula, Jellinek mengemukakan teori hak universal sebagai lawan dari argumen khusus budaya dan nasional yang kemudian populer. Turut berkaitan dengan Revolusi Prancis, Jellinek menambahkan Revolusi Prancis yang menjadi titik fokus teori politik abad ke-19 tidak boleh dianggap muncul atau berasal dari tradisi murni Prancis milik Jean-Jacques Rousseau, melainkan sebagai analog dekat dari gerakan revolusioner dan gagasan di Inggris dan Amerika Serikat.

Keluarga dan Pernikahan Georg Jellinek

Adolf Jellinek seorang Pendeta yang merupakan Ayah Georg Jellinek (rosenthall.library.cofc.edu/)
 

Sudah disinggung sebelumnya bahwa Georg Jellinek merupakan anak dari Adolf Jellinek seorang pengkhitbah terkenal dari Komunitas Yahudi Wina. Adolf Jellinek dikenal sebagai sosok cendekiawan yang juga turut berpengaruh.

Adolf Jellinek kerap memberikan khotbahnya yang berkaitan dengan pengetahuan Yahudi. Karya-karyanya turut mempengaruhi perkembangan seni khotbah Yahudi.

Kegiatan Ilmiah Adolf Jellinek adalah studi tentang Kabbala atau tulisan mistis Yahudi yang berpengaruh serta sastra Midrash. Adolf juga merupakan eksponen terkemuka dari Wissenschaft des Judentums atau Ilmu Yudaisme.

Adolf merupakan sosok pertama yang membandingkan Sefer ha-Zohar, teks dasar kaum Kabbalah dengan teks Ibrani dari Mistikus abad ke-13 yakni Moses de Leon. Adolf menyimpulkan, Zohar adalah upaya Moses de Leon untuk menangkal tren rasionalis antara orang terpelajar pada masa itu.

Selain itu, Jellinek menikah dengan Camilla Jellinek, sosok yang lahir pada 4 September 1860 dan meninggal dunia pada 5 Oktober 1940. Camilla Jellinek menjadi sosok yang juga turut terkenal dan berpengaruh setelah bergabung dengan Women's Movements oleh Marianne Weber pada 1900.

Camilla menjadi terkenal karena ia memberi bantuan hukum kepada perempuan. Tak hanya itu, ia juga aktif dalam aktivitas yang berkaitan dengan produksi draft reformasi Hukum Pidana.

Kedua pasangan itu dikaruniai enam orang anak yang lahir antara tahun 1884 dan 1896. Namun, hanya empat anak yang selamat dari masa sulit ketika masih anak-anak.

Kedua anak bernama Walter dan Dora dideportasi ke Kamp Konsentrasi Theresienstadt oleh Nazi. Tak hanya itu, penderitaan kedua pasangan itu semakin bertambah ketika putra bungsunya Otto dianiaya di tangan Gestapo hingga meninggal dunia.