Kinerja Masih Lesu, Dassault Berharap Pesanan dari India dan Indonesia

Dok. Dassault Aviation
Ilustrasi, jet tempur Rafale buatan Dassault Aviation.
Penulis: Agung Jatmiko
23/7/2023, 12.03 WIB

Selain itu, Dassault juga hanya memasok sembilan Falcons pada paruh pertama tahun ini, dibandingkan dengan 14 pada paruh pertama tahun lalu. Pendapatan dari penjualan Falcon juga melambat menjadi 827 juta euro, dibandingkan dengan 961 juta euro pada periode yang sama tahun lalu.

Meski demikian, Dassault dilaporkan tidak perlu terlalu lama khawatir. Sebab, India baru-baru ini mengumumkan telah memilih Rafale Marine (Raffale M). Pabrikan ini dikabarkan akan menyediakan 26 Rafale M untuk Angkatan Laut India. Sebelumnya, India juga telah membeli 36 jet tempur untuk angkatan udaranya.

"Kontrak dengan Pemerintah India bukan tidak mungkin. Menurut informasi kami, New Delhi akan mengimplementasikan kontrak ini pada akhir tahun setelah negosiasi dengan Dassault Aviation," tulis laporan dari Dassault.

Selain dari India, Dassault juga mengharapkan pesanan tahap kedua 18 Rafale dari Indonesia. Kesepakatan untuk pesanan lanjutan ini diharapkan bernilai US$ 2,3 miliar atau setara dengan Rp 34,59 triliun (asumsi kurs Rp 15.043,35 per US$). Seperti diketahui, pada Februari 2022 Indonesia menandatangani kontrak pembelian 42 jet tempur Rafale.

Chief Executive Officer (CEO) Dassault Aviation Eric Tappier berharap kesepakatan untuk 18 Rafale yang tersisa akan terealisasi dalam beberapa bulan mendatang.

"Kami mengharapkan pelaksanaan kontrak 36 pesawat ke Indonesia dalam beberapa hari mendatang sebanyak 18 dan dalam beberapa bulan mendatang ada tambahan 18 pesawat," kata Trappier.

Halaman: