WHO Sebut JN.1 sebagai Subvarian Covid-19 Berisiko Rendah

Business Today
Ilustrasi, JN.1 varian terbaru Covid-19.
Penulis: Agung Jatmiko
20/12/2023, 14.46 WIB

WHO menilai, cakupan vaksin yang berbeda dan peredaran banyaknya varian Covid-19 di seluruh dunia, membuat kekebalan populasi heterogen secara global. Oleh karena itu, potensi pelepasan kekebalan dari JN.1 bergantung pada latar belakang kekebalan dari populasi yang diuji.

Meski data mengenai netralisasi silang JN.1 saat ini terbatas, WHO yakin vaksin monovalen XBB.1.5 untuk Covid-19 varian 'Kraken", seperti vaksin Pfizer dan Moderna, efektif terhadap JN.1. Kelompok penasihat teknis WHO, bersama para ilmuwan secara aktif memantau hal ini.

Selain mendorong penggunaan vaksin monovalen XBB.1.5, WHO dan Kelompok Penasihat Teknis untuk Evolusi SARS-CoV-2 (TAG-VE) terus merekomendasikan agar negara-negara anggota memprioritaskan tindakan spesifik untuk mengatasi ketidakpastian terkait pelepasan antibodi dan tingkat keparahan BA.2.86 dan JN.1 dengan lebih baik.

Caranya, dengan melakukan uji netralisasi menggunakan serum manusia, perwakilan komunitas yang terkena dampak, dan isolat virus hidup JN.1, dua hingga empat minggu. Kemudian, melakukan evaluasi komparatif untuk mendeteksi perubahan indikator tingkat keparahan yang bergulir atau sementara selama empat hingga 12 minggu.

Patut diingat, batas waktu yang disarankan oleh WHO ini merupakan perkiraan, dan akan bervariasi dari satu negara ke negara lain berdasarkan kapasitas nasional masing-masing negara.

Halaman: