Setahun Konflik Israel-Hamas, Paus Fransiskus Soroti Dunia Gagal Hentikan Perang

ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/Ak/tom
Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus (tengah) menghadiri pertemuan dengan sejumlah pemuda dari Scholas Occurrentes Indonesia di Graha Pemuda Komplek Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (4/9/2024).
7/10/2024, 20.05 WIB

Pimpinan Gereja Katolik Roma, Paus Fransiskus menyampaikan ungkapan ‘kegagalan yang memalukan’atas upaya mengakhiri konflik bersenjata di Timur Tengah. Kritik yang ia tujukan kepada komunitas internasional itu disampaikan dalam momen satu tahun serangan Hamas terhadap Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.

“Setahun yang lalu, kebencian telah menyala. Kebencian tidak mereda, namun meledak menjadi lingkaran kekerasan,” kata Paus Fransiskus dalam surat terbuka kepada umat Katolik, dikutip dari Reuters pada Senin (7/10).

Tokoh agama dunia yang lahir di Buenos Aires, Argentina itu beranggapan hanya sedikit orang yang peduli terhadap dialog perdamaian sebagai harapan utama masyarakat saat ini. “Kekerasan tidak pernah membawa perdamaian. Sejarah membuktikan hal ini, namun konflik bertahun-tahun tampaknya tidak memberi pelajaran apapun kepada kita,” ujarnya.

Paus dalam beberapa pekan terakhir cenderung lebih terbuka menyuarakan konflik Hamas-Israel. Dia juga menjadi lebih vokal dalam melancarkan kritik terhadap kampanye militer Israel. 

Dalam suratnya kali ini, Paus Fransiskus secara langsung menyampaikan dukungannya kepada warga Gaza. "Saya bersama Anda, rakyat Gaza, yang telah lama diperangi dan berada dalam kesulitan. Anda ada dalam pikiran dan doa saya setiap hari," tulisnya.

Ia melanjutkan, “Aku bersamamu, yang terpaksa meninggalkan rumahmu, meninggalkan sekolah dan bekerja serta mencari tempat perlindungan dari pemboman. … Aku bersamamu, yang takut untuk melihat ke atas karena takut akan hujan api. turun dari langit.” 

Lebih jauh, Paus juga melontarkan kritik terhadap serangan udara Israel ke Lebanon yang menewaskan pimpinan Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah dan warga sipil lainnya. Dia menyebut serangan udara Israel kala itu sebagai tindakan di luar batas moral yang tidak beretika. 

Paus juga mendesak komunitas internasional untuk melakukan segala hal untuk menghentikan pertempuran. Serangan militer Israel ke Jalur Gaza, Palestina, telah berlangsung selama setahun. 

United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) mencatat korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel mencapai 41.600 jiwa dan korban luka 96.600 orang dalam satu tahun belakangan sejak 7 Oktober 2023—7 Oktober 2024.  

Di sisi lain, korban tewas dari pihak Israel sekitar 1.200 jiwa dan korban luka 5.500 orang, mayoritasnya akibat serangan kelompok militan Hamas Palestina yang dilancarkan pada 7 Oktober 2023.

OCHA menyatakan, dalam setahun terakhir Israel memblokir akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, sehingga warga yang tersisa di sana harus berjuang melawan penyakit, kelaparan, dan kematian.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu