Gaya Hidup Berubah Selama Pandemi Corona, Pengguna Spotify Naik 31%

Instagram/@spotify
Ilustrasi, Spotify. Perusahaan aplikasi streaming musik, Spotify, mencatat peningkatan jumlah pelanggan hingga 31% selama pandemi corona
30/4/2020, 08.10 WIB

"Terlepas dari ketidakpastian global terkait Covid-19 di kuartal I 2020, bisnis kami melampaui perkiraan untuk semua metrik utama," kata Spotify.

Padahal analis menilai bisnis spotify bakal terdampak pandemi corona. Sebab, Riset Counterpoint memperkirakan pelanggan streaming musik hanya tumbuh sekitar 25% pada tahun ini, melambat dibanding pertumbuhan tahun lalu sebesar 32%.

Perkiraan itu dibuat karena banyak orang yang lebih memilih podcast atau radio dibanding streaming musik selama pandemi corona."Konsumsi audio telah beralih dari streaming musik ke podcast atau radio. Orang-orang lebih khawatir tentang pandemi dan karenanya terus-menerus mencari berita," ujar Analyst Counterpoint Abhilash Kumar.

Dikutip dari BBC, pendengar streaming musik cenderung turun di Amerika Serikat. Data dari perusahaan analis industri musik BuzzAngle pada 13-19 Maret 2020 menunjukkan pendengar streaming musik turun 8,8% dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Sedangkan, data dari Alpha Data menunjukkan penurunan sekitar 7,8%.

Meski begitu, Spotify mampu meraih pendapatan sebesar US$ 2 miliar dan laba bersih sebesar US$ 1 juta sepanjang kuartal pertama tahun ini. Raihan itu melebihi perkiraan analis yang memperkirakan Spotify hanya memperoleh pendapatan US$ 1,86 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini

Bahkan ketika bisnis iklan Spotify terkena dampak negatif penyebaran Covid-19, pendapatan Spotify tetap stabil. Sebab, bisnis iklan hanya menyumbang 10% dari total pendapatan perusahaan. 

(Baca: Pandemi Corona, Banyak Orang Pilih Podcast Daripada Streaming Musik)

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan