Ragam Manfaat Vitamin C Berdasarkan Penelitian

Pexels/PhotoMIX Company
Ilustrasi manfaat vitamin C.
Penulis: Husen Mulachela
Editor: Safrezi
4/1/2022, 13.31 WIB

Vitamin C merupakan satu dari sekian nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Mengutip Kementerian Kesehatan, setiap orang dewasa memerlukan asupan asam askorbat sekitar 75-90 mg (miligram) setiap hari.

Di samping itu, di masa pandemi seperti sekarang, nutrisi yang satu ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar terhindar dari Covid-19.

Menurut direktur nutrisi WebMD, Kathleen M. Zelman, vitamin C merupakan salah satu nutrisi paling aman dan efektif untuk meningkatkan kesehatan. Hal tersebut juga disetujiui oleh banyak ahli gizi. Selain untuk meningkatkan kekebalan tubuh, vitamin C dapat melindungi tubuh dari ancaman penyakit kardiovaskular, masalah kesehatan prenatal, hingga penyakit mata dan kulit.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Seminars in Preventive and Alternative Medicine yang mengamati lebih dari 100 penelitian selama sepuluh tahun mengungkapkan sejumlah kemungkinan temuan manfaat vitamin C yang semakin bertambah.

"Semakin banyak kita mempelajari vitamin C, semakin baik pemahaman kita tentang betapa beragamnya vitamin C dalam melindungi kesehatan kita, mulai dari kardiovaskular, kanker, stroke, kesehatan mata, kekebalan hingga hidup lebih lama," ucap peneliti Mark Moyad seperti dikutip dari WebMD.

Manfaat Vitamin C

1. Tekanan Darah Tinggi

Manfaat vitamin C telah lama digunakan sebagai pengobatan untuk tekanan darah tinggi atau hipertensi. Hanya saja, sebuah studi 2012 menemukan bahwa dosis tinggi vitamin C (500 mg/ hari) hanya berdampak kecil untuk menurunkan tekanan darah sistolik.2

2. Mengobati Flu

Manfaat vitamin C juga dikatakan mampu mengobati dan mencegah penyakit flu. Sebuah studi pada 2016 menemukan bahwa suplemen vitamin C dapat mencegah dan membantu membuat pilek tidak terlalu parah dan berlarut-larut.

3. Penyakit Jantung dan Kanker

Penelitian menunjukan bahwa vitamin C dapat membantu mencegah penyakit jantung dan kanker. Antioksidan dalam vitamin C dapat mengurangi stres oksidatif yang terkait dengan penyakit mematikan ini.

Di samping itu, sebuah tinjauan pada 2013 menemukan bahwa nutrisi ini dapat membantu mencegah stroke, khususnya pada orang yang memiliki asupan vitamin C rendah sebelum pengobatan atau berisiko tinggi terkena stroke. 

4. Menjaga Kesehatan Mata

Sebuah studi pada 2001 menemukan bahwa suplemen vitamin C dapat memperlambat perkembangan Degenerasi makula terkait usia atau age-related macular degeneration (AMD) sebesar 25%. AMD adalah kondisi gangguan mata yang menyebabkan penderitanya kehilangan pengelihatan.

Selain itu, vitamin C telah dipelajari sebagai metode untuk mencegah jenis katarak tertentu. Sebuah tinjauan tahun 2014 menemukan bahwa 135 mg vitamin C harian mungkin berguna dalam hal ini. Studi ini juga menemukan bahwa dosis minimal 363 mg dapat mengurangi risiko terkena katarak hingga 57%.

5. Mencegah Asam Urat

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa vitamin C dapat membantu mengurangi asam urat dalam darah dan melindungi tubuh dari serangan asam urat.

Sebuah studi dari Harvard University School of Public Health dalam Journal of Rheumatology melibatkan 1.387 pria menemukan bahwa pria yang paling banyak mengonsumsi vitamin C memiliki kadar asam urat yang jauh lebih rendah daripada mereka yang mengonsumsi paling sedikit.

Studi lain oleh University of British Columbia dalam jurnal Archives of Internal Medicine melibatkan 46.994 pria sehat selama 20 tahun. Hasilnya, peneliti menemukan bahwa orang yang mengonsumsi suplemen vitamin C memiliki risiko asam urat 44% lebih rendah.

6. Mencegah Kekurangan Zat Besi

Zat besi merupakan nutrisi penting yang memiliki beragam fungsi dalam tubuh. Suplemen vitamin C dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan. Vitamin C membantu mengubah zat besi yang diserap dengan buruk, seperti sumber zat besi nabati, menjadi bentuk yang lebih mudah diserap.

Berdasarkan jurnal "Prediction of dietary iron absorption: an algorithm for calculating absorption and bioavailability of dietary iron (2000)", mengonsumsi 100 mg vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi hingga 67%.

Hal tersebut dapat membantu mengurangi risiko anemia, khususnya pada orang-orang yang rentan kekurangan zat besi.

7. Melindungi Memori Otak

Demensia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan gejala ingatan yang buruk yang biasanya terjadi di antara orang dewasa atau manula.

Studi menunjukkan bahwa stres oksidatif dan peradangan di dekat otak, tulang belakang, dan saraf dapat meningkatkan risiko demensia.

Vitamin C merupakan sumber antioksidan yang kuat. Rendahnya tingkat nutrisi ini sering dikaitkan dengan ganggun kemampuan berpikir dan mengingat.

Merujuk jurnal yang diunggah National Library of Medicine, asupan vitamin C yang tinggi dari makanan atau suplemen telah terbukti memiliki efek perlindungan pada pemikiran dan memori seiring bertambahnya usia.

8. Baik untuk Kehamilan

Dilansir dari artikel Badan Riset dan Inovasi Nasional, tiga orang peneliti dari Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor (Fema IPB) yaitu Hardinsyah, Eka Puspita Astriningrum dan Naufal Muharam Nurdin melakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis asupan asam folat, B12 dan vitamin C pada ibu hamil di Indonesia.

Hasilnya, vitamin C dibutuhkan selama ke­hamilan. Vitamin C berfungsi untuk membantu penyerapan zat besi dengan mereduksi besi ferri men­jadi ferro dalam usus halus sehingga mudah di­serap. Kekurangan vi­tamin C juga dapat menyebabkan kerusakan hippocampus.