Apa Itu Penyakit Herpes? Simak Penjelasan, Gejala, dan Penanganannya

pix4free.org
Ilustrasi, penjelasan penyakit herpes
Editor: Intan
24/10/2022, 06.16 WIB

Penyakit herpes termasuk penyakit menular yang disebabkan virus herpes simpleks. Penyakit herpes dibagi menjadi dua, yaitu herpes simplex virus type 1 dan 2. Penyakit ini menyebar dari kulit dan/atau lendir penderita.

Dirangkum dari publikasi MIT Medical, University of California Berkeley, Cornell Health, dan American Academy of Dermatology Association, berikut penjelasan penyakit herpes.

Apa Itu Penyakit Herpes?

Herpes adalah infeksi yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV). Penyakit ini termasuk infeksi virus yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual atau kontak intim. Virus herpes menyebar dari kulit dan/atau lendir dari satu orang ke orang lain, biasanya melalui ciuman atau kontak seksual.

Virus herpes kemudian menyebar ke saraf di daerah tubuh tempat terpapar pertama kali, di mana virus ini hidup secara permanen. Ada dua jenis virus Herpes, yaitu Herpes simplex virus type 1 (HSV-1) dan Herpes simplex virus type 2 (HSV-2).

HSV-1 biasanya ditularkan secara oral, yakni melalui kontak mulut ke mulut. Penderita HSV-1 dapat menularkannya ke orang lain dengan:

  • Berciuman.
  • Menyentuh kulit orang.
  • Menggunakan benda yang sama, seperti peralatan makan, lip balm, atau pisau cukur.

Sementara HSV-2 biasanya ditularkan melalui kontak antar genitalia atau antara genitalia dan dubur. Kedua jenis virus dapat menginfeksi salah satu area tergantung pada tempat paparan awal.

Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, kedua virus dapat menginfeksi tempat yang sama. Bahkan, herpes dapat menginfeksi bagian tubuh lainnya, seperti jari dan mata.

Setelah seseorang terinfeksi HSV-1 atau HSV-2, virus tetap berada di dalam tubuh seumur hidup. Selama berada di dalam tubuh, sistem kekebalan menekan virus sehingga tidak aktif, tetapi masih ada di saraf jauh di dalam kulit.

Meski sistem kekebalan kuat, virus herpes berpotensi bereproduksi lagi. Saat ini, belum ada obat untuk herpes, obat-obatan tertentu dapat membantu mencegah atau mempersingkat waktu. Herpes tidak mengancam jiwa dan tidak mempengaruhi kesuburan pada wanita atau pria.

Beberapa hal yang dapat memicu munculnya kembali virus herpes yaitu:

  • Stres.
  • Penyakit.
  • Demam.
  • Paparan sinar matahari.
  • Periode menstruasi.
  • Operasi.

Gejala Penyakit Herpes

Terkait apa itu penyakit herpes, gejala penyakit herpes tergantung pada jenis virus herpes yang menginfeksi dan bagian tubuh mana yang terkena. Banyak orang dengan HSV-1 atau HSV-2 tidak mengalami gejala apapun selama terkena penyakit.

Dengan infeksi tanpa gejala, seseorang tanpa sadar menyebarkan virus ke orang lain. Gejala penyakit herpes HSV-1 dan HSV-2 biasanya terlihat sama. Perbedaan utamanya yaitu infeksi HSV-2 di area genital kemungkinan besar dapat kambuh, dibandingkan infeksi HSV-1.

Gejala penyakit herpes di mulut yaitu:

  • Rasa nyeri, terbakar, kesemutan, atau gatal pada bibir atau mulut.
  • Luka dingin di bibir, di sekitar, atau di dalam mulut. Awalnya, luka ini mungkin terlihat seperti bisul dangkal yang kemudian mengeras. Tanpa pengobatan, luka akan berlangsung beberapa hari hingga minggu sebelum sembuh dengan sendirinya.

Adapun gejala penyakit herpes genital dapat meliputi:

  • Rasa nyeri, terbakar, kesemutan, atau gatal pada atau di sekitar alat kelamin, pantat, atau paha bagian dalam.
  • Lepuh kecil pada atau di sekitar penis, vagina, atau anus yang biasanya pecah dan membentuk koreng kecil sebelum sembuh dalam beberapa hari.
  • Sensasi terbakar saat buang air kecil jika luka berada di dekat uretra (lubang di mana urin keluar dari tubuh).

Kebanyakan penderita herpes genital tidak memiliki lesi atau mengalami gejala. Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka memiliki herpes genital hingga tes darah menunjukkan bahwa mereka memiliki antibodi terhadap virus.

Studi menunjukkan bahwa memiliki penderita herpes genital lebih berisiko tertular HIV, yaitu virus yang menyebabkan AIDS. Hal ini dikarenakan herpes menyebabkan luka terbuka pada alat kelamin, sehingga memudahkan virus HIV masuk ke dalam tubuh.

Diagnosis Penyakit Herpes

Diagnosis penyakit herpes dilakukan oleh dokter untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi HSV-1 atau HSV-2. Diagnosis dilakukan dengan melakukan analisis laboratorium menggunakan sampel dari luka herpes.

Tetapi, tidak semua orang dengan herpes memiliki gejala. Oleh sebab itu, dokter mungkin menggunakan tes darah yang dapat mendeteksi antibodi terhadap virus herpes. Tes darah dapat menunjukkan apakah seseorang mengidap penyakit herpes.

Tes darah juga menentukan jenis virus HSV-1 atau HSV-2. Namun, tes darah tidak dapat memberitahu bagian tubuh mana yang akan terkena virus.

Penanganan Penyakit Herpes

Saat ini belum ada obat untuk penyakit herpes. Penanganan penyakit herpes dilakukan dengan obat antivirus untuk meredakan gejala. Terdapat tiga jenis obat penyakit herpes, yaitu:

  • Asiklovir (Zovirax).
  • Famsiklovir (Famvir).
  • Valasiklovir (Valtrex).

Ketiga obat tersebut tersedia dalam bentuk pil.