Petani Minta Kuota Impor Garam Tahun Depan Dikurangi

ANTARA FOTO/Saiful Bahri
Petani memanen garam di lahan garam konvensional di Desa Bunder, Padewamu, Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (25/7). Harga garam di tingkat petani di Madura tahun ini mencapai Rp3,3 juta hingga Rp3,5 juta per ton.
Penulis: Michael Reily
Editor: Ekarina
18/12/2018, 17.04 WIB

"Ini merupakan pertanda akan ada kemarau panjang tahun depan," ujarnya.

(Baca: Terdorong Musim Panen, Produksi Garam Nasional Lampaui Target)

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Brahmantya Satyamurti mengungkapkan produksi garam petani rakyat sebesar 2,34 juta ton, tak jauh berbeda dengan perhitungan APGRI. Namun, ada tambahan kalkulasi produksi PT Garam yang mencapai 369 ribu ton. Alhasil, total produksi sepanjang tahun ini diperkirakan sebanyak 2,71 juta ton.

Brahmantya menjelaskan waktu selesainya musim panen terjadi pada akhir November sampai awal Desember. Saat ini, KKP tengah menunggu pengkajian Badan Metorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk prediksi cuaca tahun depan.

KKP juga bakal memeriksa realisasi impor berdasarkan alokasi impor garam tahun 2018 sebagai acuan impor tahun depan. "Harapan kami impor garam tahun depan ya turun," kata Brahmantya.

Halaman:
Reporter: Michael Reily