Menteri Susi Klaim Produksi dan Ekspor Ikan Tahun Lalu Meningkat

Arief Kamaludin|KATADATA
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti saat menjadi pembicara kunci dalam diskusi, Jakarta, Selasa, (09/05)
Penulis: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
11/1/2018, 20.17 WIB

Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) mengklaim produksi perikanan tangkap dan perikanan budidaya pada 2017 mengalami peningkatan dibandingkan 2016. Produksi perikanan tangkap sebesar 7,6 juta ton, naik dari 6,5 juta ton. Sedangkan produksi perikanan budidaya sebesar 16,16 juta ton dari 16 juta ton.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan, kegiatan KKP bukan cuma menenggelamkan kapal. “Kita harus menuju perbaikan, sekarang bagaimana stok dan produksi ikan naik,” kata Susi ketika konferensi pers di kantornya, Kamis (11/1).

Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menilai penenggelaman 363 kapal yang dilakukan Susi selama masa jabatannya tak perlu dilanjutkan. Presiden Joko Widodo pun meminta Susi agar lebih berkonsentrasi meningkatkan produksi perikanan sehingga ekspor bisa didongkrak.

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Sjarief Widjaja mengatakan, program prioritas KKP pada 2018 adalah meningkatkan kesejahteraan nelayan lokal. Targetnya, produksi perikanan tangkap mencapai 9,45 juga ton dengan nilai produksi Rp 207,79 triliun.

(Baca juga:  Setop Penenggelaman Kapal, Kalla: Ada Protes dari Negara Lain)

Menurutnya, peningkatan stok ikan lestari mampu memicu naiknya nilai tukar nelayan. Dengan capaian nilai tukar nelayan 111,47 pada triwulan ketiga 2017, Sjarief menargetkan peningkatan mencapai 112 pada tahun ini. “Kami ingin program pemerintah dapat menjaga keberlanjutan sumber daya ikan tetap lestari,” ujar Sjarief.

Sementara, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Subiakto menjelaskan peningkatan produksi udang, rumput laut, dan ikan. Rinciannya, rumput laut mencapai 8,1 juta ton, ikan 7,4 juta ton, dan udang 555 ribu ton.

Halaman:
Reporter: Michael Reily