AJI: Masih Ada Ketidaksetaraan Gender Dalam Dunia Jurnalistik

Arief Kamaludin|KATADATA
Sejumlah wartawan memadati sebuah acara diskusi. Aliansi Jurnalis Independen atau AJI menilai isu kesetaraan gender belum menjadi perhatian perusahaan media.
8/3/2020, 19.03 WIB

Isu kesetaraan gender dinilai belum mendapat perhatian perusahaan media. Aliansi Jurnalis Independen atau AJI masih menemukan pola pikir patriarki di dalam dunia jurnalistik.

"Dalam dunia jurnalistik, ketidakadilan dan ketidaksetaraan juga terjadi. Perlu perhatian banyak pihak termasuk media untuk mendorong agar kesetaraan bagi semua pihak terwujud, bukan mundur," kata Sekretaris Jenderal AJI Revolusi Reza dalam sebuah diskusi di Jakarta, Minggu (8/3). Diskusi ini bertepatan pula dengan Hari Perempuan Internasional.

Menurut laporan The International Women's Media Foundation (The IWMF) dalam laporan Global Report on the Status of Women in the News Media pada 2011, dari 522 perusahaan pers yang mereka teliti di seluruh dunia, jurnalis perempuan yang bekerja penuh atau full time hanya 33,3%.

Reza menjelaskan, dalam laporan tersebut, posisi sebagai news gathering, reporter, dan penulis (editor), juga masih didominasi laki-laki sebesar 64%. Sementara perempuan hanya mencapai 36%

Sedangkan di Indonesia, kesenjangan tersebut masih ditambah dengan perbedaan fasilitas yang diterima, terutama dalam fasilitas kesehatan. Perempuan pekerja media sering kali diberikan status single, sehingga meski memiliki anak, ia tak berhak mendapatkan asuransi untuk anak-anaknya. 

"Perlu upaya yang sistematis dan strategis untuk mendorong perbaikan kondisi ini di internal media untuk kesejahteraan bersama," ucap dia.

(Baca: Dua Pemimpin Perempuan Berbagi Cerita Tantangan Karier dan Usaha)

Ketua Divisi Gender, Anak, dan Kelompok Marjinal AJI Endah Lismartini menuturkan, pada Indeks Pemberdayaan Gender Badan Pusat Statistik (BPS) penempatan perempuan sebagai tenaga profesional di Indonesia pada tahun 2019 masih cukup rendah. "Indeksnya berada pada kisaran antara 35% hingga 55%," ucapnya.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria