Direstui DPR, RI Bakal Terima Hibah Alutsista & Drone Amerika Serikat

ANTARA FOTO/Aji Styawan
Sejumlah pelajar memotret helikopter jenis AH-64E Apache buatan Amerika Serikat yang dipamerkan dalam Pameran Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) Penerbad (Penerbangan Angkatan Darat). Pemerintah bakal menerima hibah alutsista dari Amerika Serikat.
Penulis: Ekarina
26/2/2020, 14.55 WIB

Terlebih, dengan perkembangan teknologi militer saat ini yang semakin pesat. “Apakah pembelian ini berguna untuk 20, 30, 50 tahun yang akan datang? harus dihitung dan dikalkulasi semua secara detail,” kata Jokowi di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (23/1).

(Baca: Rafale, Jet Tempur Prancis Incaran Indonesia)

Presiden menjelaskan, sistem persenjataan di dunia saat ini sudah dilengkapi dengan otomatisasi dan mengarah kepada penggunaan kecerdasan buatan dan Internet of Things (IoT).

Sektor pertahanan negara menjadi prioritas pemerintah pada 2020. Ini tercermin dari anggaran Kementerian Pertahanan yang mencapai Rp 127,36 triliun, terbesar dibandingkan kementerian/lembaga lainnya.

Guna meningkatkan kemampuan tempur Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kementerian Pertahanan menganggarkan program modernisasi alutsista pada 2020 sebesar Rp 10,86 triliun.

Angka ini naik 20% dibanding tahun sebelumnya. Nilai tersebut terdiri atas Rp 4,59 triliun untuk modernisasi alutsista matra darat, matra laut Rp 4,16 triliun, dan matra udara Rp 2,11 triliun.

Sepanjang 2014-2018, Indonesia juga membeli pesawat terbang untum sistem pertahanan dari beberapa negara. Amerika Serikat menjadi pemasok paling banyak, yaitu 33 unit. Kemudian, disusul Perancis dan Rusia, masing-masing sebanyak 19 unit dan 11 unit.

Pesawat terbang yang dibeli Indonesia terdiri dari beragam jenis, di antaranya pesawat tempur, latih, angkut, drone, dan helikopter. Detail mengenai hal terebut digambarkan dalam databoks berikut. 

Halaman:
Reporter: Antara