Inpex Corporation menandatangani nota kesepahaman perjanjian jual beli gas Blok Masela dengan PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN dan Pupuk Indonesia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut tujuan penandatanganan nota kesepahaman itu guna memastikan alokasi kebutuhan gas dalam negeri tercukupi.
Pasalnya, konsumsi dalam negeri dari tahun ke tahun semakin naik. Buktinya, PLN membutuhkan pasokan LNG untuk pembangkit listrik tenaga gas. Sedangkan Pupuk Indonesia membutuhkan gas sebesar 150 mmscfd untuk kilang produksi.
Dari sisi harga, Arifin mengatakan harga gas dari Blok Masela akan mengikuti pergerakan harga pasar. "Harga itu nanti pada saat actual pasar," ujar Arifin saat ditemui di Jakarta Rabu (19/2) malam.
(Baca: Dirjen Migas Tepis Peluang Pemindahan Kilang LNG Blok Masela ke NTT)
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menambahkan, nota kesepahaman itu merupakan satu tahapan pengembangan Proyek LNG Abadi Blok Masela. Penyerapan gas oleh Pupuk Indonesia dan PLN menunjukan komitmen pemerintah untuk memprioritaskan kebutuhan gas dalam negeri.
"Salah satu milestone project bisa dilakukan hari ini. Kami kerja keras untuk proyek ini," ujar Dwi.
Presiden & CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas kerja sama yang telah dibangun dengan mewujudkan nota kesepahaman ini. Menurutnya, pelaksanaan nota kesepahaman memberi kepastian terhadap pengembangan Blok Masela yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional.
Selain itu, dia berharap nota kesepahaman tersebut bisa mendorong optimisme masyarakat dan sektor industri di Indonesia serta pasar LNG internasional. "Dengan semangat kebersamaan, kami yakin dapat mencapai tujuan bersama untuk membuat Proyek LNG Abadi ini berproduksi sesuai jadwal dan dapat berkontribusi bagi ekonomi Indonesia,” ujarnya.
(Baca: Perusahaan Listrik Asing Bidik Blok Masela, ESDM Imbau PLN Lebih Aktif)