Pemda Riau dan Aceh Diminta Waspada Kebakaran Hutan Mulai Bulan Ini

ANTARA FOTO/Rony Muharrman
Ilustrasi, petugas Manggala Agni Daops Pekanbaru dibantu relawan mencoba memadamkan api pada simulasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Pekanbaru, Riau, Kamis (30/1/2020).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
6/2/2020, 13.38 WIB

Jokowi juga meminta BRG untuk terus melakukan pembasahan dan kanalisasi. Utamanya, langkah tersebut dilakukan di daerah lahan gambut yang muka airnya turun drastis saat musim kemarau.

(Baca: Jokowi: Rugi Karhutla Capai Ratusan Triliun, Kepolisian Harus Tegas)

Selain itu, ekosistem dalam kawasan hidrologi gambut harus ditata kembali. Jika kawasan tersebut berada di area konsesi, maka lebih baik diserahkan kepada pemerintah. “Kalau tidak, yang namanya tempatnya air, kemudian diganti tanaman industri, itu berbahaya,” kata Jokowi.

Frekuensi patroli lapangan, khususnya di wilayah rawan kebakaran juga perlu ditingkatkan. Ia meminta pemerintah daerah, aparat teritorial, Babinsa, Babinkamtibmas hingga masyarakat terlibat dalam upaya meminimalkan kebakaran hutan dan lahan.

Jokowi menegaskan, satu titik api ditemukan harus segera dipadamkan. Sebab hal itu dikhawatirkan bakal meluas sehingga sulit diatasi. “Jangan sampai tambah dua hinga lima titik api. Setop waktu muncul satu,” katanya.

(Baca: Tak Ada Kemarau Panjang, BMKG Prediksi Karhutla Menurun pada 2020)

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu