Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta agar frekuensi patroli lapangan, khususnya di wilayah rawan kebakaran, ditingkatkan dan melibatkan partisipasi semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, aparat teritorial, Babinsa, Babinkamtibmas, hingga masyarakat. Selain itu, upaya pemadaman harus segera dilakukan jika sudah ditemukan satu titik api demi mencegah meluasnya kebakaran.
“Jangan sampai tambah dua, tiga, lima (titik api). Setop waktu muncul satu. Hanya itu yang bisa kita lakukan agar api tidak membesar,” katanya.
Jokowi juga meminta Kepada Badan Restorasi Gambut (BRG) meneruskan upaya pembasahan dan kanalisasi. Khususnya di daerah lahan gambut yang mengalami penurunan muka air secara drastis saat musim kemarau.
Kepala Negara mengatakan harus ada upaya penataan ekosistem dalam kawasan hidrologi gambut. Jika kawasan tersebut berada di area konsesi, sebaiknya diserahkan kepada pemerintah.
“Kalau enggak, yang namanya tempatnya air, kemudian diganti tanaman industri, itu berbahaya,” kata Jokowi.
(Baca: BNPB Habiskan Rp 6,7 T untuk Penanganan Bencana, Karhutla Paling Besar)