Cegah Penyebaran Corona, Impor Hewan Hidup Tiongkok Disetop Sementara

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo (tengah) memimpin rapat terbatas (ratas) di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2) mengenai kesiapan menghadapi damapak virus corona. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan melarang impor hewan hidup dari Tiongkok.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Ekarina
4/2/2020, 20.41 WIB

Pemerintah memutuskan untuk menghentikan sementara impor hewan hidup dari Tiongkok. Langkah ini dilakukan seiring dengan merebaknya wabah virus corona di Negara Tirai Bambu.

Kebijakan itu diambil setelah menggelar rapat terbatas yang  dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2).

“Pemerintah melarang impor live animal dari Tiongkok. Kalau ada yang sekarang dikirim ke Indonesia, akan kami kembalikan,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat terbatas.

(Baca: Antisipasi Virus Corona, Pemerintah Perketat Impor Pangan)

Dia menuturkan, virus corona merupakan penyakit zoonosis, yang mana penularannya terjadi dari hewan ke manusia. Sehingga, perlu upaya pencegahan.

Namun demikian, pemerintah tak akan menyetop impor barang lain dari Tiongkok, karena dinilai tak terkait dengan penularan corona.

"Perdagangan barang akan terus berlanjut. Ini termasuk holtikultura, seperti bawang putih dan buah-buahan,” kata Airlangga.

Sementara terkait penurunan turis Tiongkok, pemerintah akan mendorong peningkatan turis domestik ke sejumlah destinasi favorit negara tersebut ke Bali, Kepulauan Riau, Batam, Bintan, dan Manado. “Pemerintah juga akan memberikan tarif khusus, akan dihitung,” kata Airlangga.

Pemerintah juga akan mendorong wisata Meeting, Incentive, Conference, Exhibition (MICE) ke berbagai destinasi wisata. Dengan demikian, wisata domestik diharapkan bisa meningkat.

Terkait dengan tenaga kerja dan turis Tiongkok yang sudah ada di Indonesia, pemerintah akan memfasilitasi perpanjangan visa overstay mereka. “Perpanjangan visa overstay sampai satu bulan,” kata Airlangga.

(Baca: Corona Merebak di Tiongkok, Jokowi Minta RI Manfaatkan Celah Ekspor )

Airlangga mengatakan, pemerintah juga akan membuat hotline dari sembilan kementerian/lembaga terkait informasi mengenai masalah virus corona. 

Kementerian/lembaga itu, antara lain Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Ketenagakerjaan, BPOM, dan Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan.

Terakhir, pemerintah akan terus memantau persoalan virus corona ini selama Februari 2020. Ini sebagaimana yang dilakukan Tiongkok dalam mengatasi persoalan tersebut.

Pasalnya, Airlangga menilai apa yang terjadi di Negeri Panda akibat virus corona bakal ikut berdampak ke Indonesia. “Pemerintah akan ambil langkah sama,” katanya.

Reporter: Dimas Jarot Bayu