8 Makanan Khas Imlek Beserta Makna di Baliknya

ANTARA FOTO/HENDRA NURDIYANSYAH
Pengrajin kue keranjang di Yogyakarta menata kue keranjang dengan hiasan khas Imlek.
Penulis: Hari Widowati
22/1/2020, 08.16 WIB

Perayaan Imlek atau Tahun Baru Cina yang merupakan tahun bagi shio tikus logam segera datang. Di Indonesia, Imlek dirayakan dengan beragam cara. Namun, semuanya berbagi tema umum, seperti perjamuan makan malam yang menyediakan menu tertentu.

Setiap menu yang disajikan spesial untuk merayakan Imlek dipercaya sebagai simbol harapan dan doa agar seluruh anggota keluarga dilimpahi kesehatan dan keberuntungan di tahun yang baru. Berikut kami rangkum delapan makanan khas Imlek dan makna yang terkandung di dalamnya.

1. Kue Keranjang

Kue yang hanya dibuat pada saat menjelang Hari Raya Imlek ini juga disebut dengan nian gao (kue tahun baru). Bentuknya yang bulat melambangkan harapan kerukunan dan persatuan dalam keluarga. Selain itu, teksturnya yang lengket menandakan keakraban antar-anggota keluarga.

Seperti dilansir Supchina.com, pada awalnya kue keranjang disajikan untuk dewa-dewa dan para leluhur. Namun, akhirnya berkembang menjadi makanan yang dihidangkan untuk seluruh anggota keluarga dan tamu yang hadir pada perayaan tahun baru.

Kue keranjang biasanya disusun secara bertingkat dari ukuran paling besar hingga yang terkecil sebagai simbol rejeki dan kemakmuran yang meningkat. Kue ini disajikan dengan cara digoreng dengan campuran tepung terigu dan telur.

2. Ikan Bandeng

Sajian ikan kerap hadir di perayaan Imlek karena dianggap melambangkan kelimpahan rezeki dan kemakmuran. Ikan bandeng biasanya diolah menjadi otak-otak dan dihidangkan secara utuh dari kepala hingga ekor dengan berat minimal tiga kilogram agar dapat disantap oleh seluruh anggota keuarga.

(Baca: Penjualan E-Commerce Diklaim Naik 70% Saat Imlek)

Harga ikan bandeng biasanya naik menjelang Imlek seiring meningkatnya permintaan. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)

3. Jeruk

Setiap perayaan Imlek, jeruk memang tidak pernah ketinggalan untuk disajikan, baik jeruk mandarin, tangerine, maupun jeruk bali (pomelo). Menurut theasianparent.com, kata jeruk dan emas dalam bahasa Cina memiliki kemiripan penulisan dan pengucapan. Jeruk dianggap sebagai lambang dari kemakmuran dan kesejahteraan yang selalu bertumbuh. Biasanya jeruk disajikan lengkap dengan daun dan tangkainya.

4. Siu Mie

Dalam bahasa Indonesia, makanan ini dikenal dengan mi panjang umur. Makanan ini memiliki peranan penting di setiap acara adat Tiongkok, termasuk Hari Raya Imlek. Mi ini memiliki arti khusus bagi masyarakat Tionghoa, yaitu simbol dari umur panjang, kebahagiaan, dan rezeki yang berlimpah.

Halaman: