Presiden Joko Widodo alias Jokowi akan meresmikan pengambilalihan kilang PT Tuban Petrochemical Industries (TPI) kepada PT Pertamina (Persero) pada hari Sabtu (21/12) mendatang. PT TPI merupakan induk dari perusahaan aromatik PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI).
Pertamina telah mengakuisisi PT TPI senilai Rp 3,1 triliun pada November lalu. Dengan demikian, perusahaan migas pelat merah tersebut menjadi pemegang saham mayoritas, yaitu pemiliki sebesar 51% saham PT TPI.
“Diresmikan hari Sabtu besok,” kata Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (19/12).
(Baca: Airlangga Siapkan Dua Langkah Cepat untuk Tekan Impor Migas)
Nicke mengatakan, pasokan pengolahan minyak Pertamina akan meningkat dengan memiliki aset kilang dan pengolahan petrokimia dalam satu grup. Apalagi harga BBM dan produk petrokimia dunia kerap naik turun.
Akuisisi tersebut merupakan salah satu tahap restrukturisasi utang TPPI sejak masa lalu. Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2019 sebagai payung hukum untuk penambahan penyertaan modal negara yang berasal dari konversi piutang pemerintah.
TPPI dirintis pada 1995 oleh PT Tirtamas Majutama. Perusahaan tersebut diserahkan kepada pemerintah lantaran Grup Tirtamas terlilit utang Rp 3,2 triliun kepada sejumlah bank saat krisis moneter.
(Baca: Kementerian ESDM Berencana Tawarkan Proyek Kilang Baru ke Saudi Aramco)
Utang berserta bunganya tersebut semakin membengkak hingga saat ini. Restrukturisasi dilakukan pada utang tersebut dengan mengkonversi saham multi years bond milik pemerintah menjadi saham Tuban Petrochemical Industries (TPI) yang merupakan holding dari TPPI.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan restrukturisasi TPPI jadi salah satu langkah pemerintah untuk menekan impor yang berpengaruh terhadap defisit neraca migas.Kebijakan lain adalah pelaksanaan Mandatori Biodiesel 30 % (B30).
“Ini adalah quick wins memperkuat neraca perdagangan Indonesia,” kata Airlangga bulan November lalu.