40 Perusahaan Masuk Daftar Calon Emiten, Incar Dana Total Rp 15 T

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Dua karyawan berbincang di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (11/10/2019).
17/12/2019, 20.12 WIB

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan terdapat 40 perusahaan yang masuk daftar calon emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui jalur penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO). Perusahaan tersebut mengincar dana segar dengan total Rp 15 triliun.

"Terdapat kurang lebih ada 40 emiten lagi yang ada di pipeline proses IPO milik kami," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Hoesen ketika ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (17/12).

Dengan target dana IPO yang sebesar Rp 15 triliun, maka artinya rata-rata perusahaan mengincar dana sebesar Rp 375 miliar. Nilai rata-rata tersebut lebih besar dibandingkan dengan rata-rata dana IPO yang dikantongi oleh perusahaan sepanjang tahun ini.

(Baca: Tak Mau Didepak dari Bursa, TPS Food Kebut Laporan Keuangan 2017-2018)

Tercatat, sejak awal tahun hingga hari ini, ada 52 perusahaan yang melakukan IPO dengan total perolehan dana Rp 13,4 triliun. Sehingga, rata-rata perusahaan mengantongi dana Rp 258,4 miliar.

Adapun IPO terbesar dicatatkan PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk (LIFE) yaitu Rp 4,76 triliun. Namun, dana yang diraup tersebut tidak masuk ke kantong perusahaan karena LIFE tidak menerbitkan saham baru, melainkan pemegang saham lamanya melepas kepemilikannya ke publik.

Perusahaan berikutnya yang mencatatkan nilai IPO terbesar yaitu PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP). Perusahaan produsen baja tersebut mencatatkan sahamnya di Bursa pada 19 September dan berhasil meraup dana senilai Rp 1,03 triliun.

Akhir tahun ini, BEI berpotensi kedatangan emiten besar lagi yaitu PT Uni-Charm Indonesia. Perusahaan produsen popok dan pembalut tersebut berpotensi meraup dana antara Rp 1,16 triliun hingga Rp 1,49 triliun dari 831 juta saham yang ditawarkan ke publik di rentang Rp 1.400 - 1.800 per saham.

(Baca: Katadata Market Index: IHSG Belum akan Membaik Jelang Tutup Tahun 2019)

Selain emiten-emiten besar tersebut, Hoesen mengatakan ada 11 emiten skala kecil dan menengah dengan perolehan dana dari IPO sebesar Rp 631 miliar. Jumlah emiten kecil tersebut lebih banyak dibandingkan tahun lalu yang hanya enam 6 emiten, dengan dana perolehan dari IPO sebesar Rp 239 miliar.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Inonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan jumlah perusahaan yang masuk dalam pipeline bursa untuk IPO hanya berjumlah 33 perusahaan. Perbedaan dengan jumlah OJK tersebut disebabkan ada beberapa perusahaan yang langsung menyampaikan ke OJK, tanpa melalui BEI.

"Kemungkinan 3-4 perusahaan yang akan tercatat di sisa 2019 ini. Jadi, punya tabungan untuk kami proses di tahun 2020, sekitar 30 perusahaan," kata Nyoman.

Dia pun memperkirakan rata-rata perusahaan yang bakal melantai di Bursa tersebut bisa meraup dana sebesar Rp 250 miliar per perusahaan. Sehingga jika dikalilipatkan dengan perusahaan yang ada pipeline Bursa, total emisi dari perusahaan tersebut senilai Rp 8,25 triliun.