Jokowi Tegaskan Kartu Prakerja Bukan untuk Gaji Pengangguran

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Ilustrasi, Presiden Joko Widodo saat pembukaan Kongres XXV KOWANI di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
10/12/2019, 14.59 WIB

Selain membahas Kartu Prakerja, Jokowi memaparkan terkait program Kartu Sembako yang ia janjikan saat kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Lewat program tersebut pemerintah akan menyalurkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kepada 96,8 juta jiwa penerima bantuan.

Pemerintah juga akan menyalurkan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk 10 juta keluarga lewat Kartu Sembako Murah. Hal serupa juga bakal dilakukan untuk Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) untuk 15,6 juta keluarga.

Menurut Jokowi, para keluarga yang mendapat Kartu Sembako Murah nantinya bisa memilih beragam bahan sembako. “Karena jumlah bantuan yang diterima meningkat dari Rp 1,32 juta menjadi Rp 1,8 juta per keluarga per tahun,” kata dia.

(Baca: Pakai Kartu Pra Kerja, Pengangguran Dapat Insentif Rp 500 Ribu Sebulan)

Pada tahun depan, Jokowi juga berencana menerbitkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut KIP Kuliah akan diberikan bagi mahasiswa berprestasi yang berasal dari keluarga tidak mampu.

Pemerintah bakal mengalokasikan KIP Kuliah untuk sekitar 818 ribu mahasiswa penerima. “Saya minta program-program  tadi segera bisa dilaksanakan secepatnya dan penyaluran kartu betul tepat sasaran,” ujar dia.

(Baca: Anggaran Kartu Prakerja Rp 10 Triliun untuk 'Gaji' 2 Juta Pengangguran)

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu