Jokowi Buka Suara soal Kasus Harley Davidson yang Seret Dirut Garuda

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo mengapresiasi langkah Menteri BUMN Erick Thohir terkait kasus dugaan penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton yang menyeret Dirut Garuda Indonesia Ari Askhara.
Penulis: Agustiyanti
6/12/2019, 18.46 WIB

Direktur Kepabeanan International dan Antarlembaga Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Syarif Hidayat sebelumnya menjelaskan, petugas menemukan 18 boks berisi onderdil Harley Davidson dan sepeda Brompton di dalam lambung atau tempat penyimpanan pesawat baru Garuda Indonesia.

Pemeriksaan dilakukan setelah pesawat tiba di hanggar Garuda Facility Maintenance pada Minggu 17 November 2019. Sebanyak 15 boks atas nama SAW berisi motor Harley Davidson bekas dalam kondisi terurai atau onderdil, dan tiga boks lainnya atas nama LS berisi dua unit sepeda Brompton beserta aksesorisnya.

(Baca: Catatan Hitam Garuda sebelum Kasus Penyelundupan Harley dan Brompton)

SAW dan LS merupakan penumpang pesawat tersebut. Adapun sesuai dokumen, pesawat mengangkut 10 orang awak dan 22 penumpang.

Namun, Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia M. Ikhsan Rosan sebelumnya menjelaskan bahwa onderdil tersebut merupakan bawaan karyawan Garuda Indonesia. Barang tersebut juga telah melalui proses kepabeanan di Delivery Center Airbus Toulouse, Prancis.

Ia juga menyebut onderdil Harley Davidson dan sepeda Brompton akan digunakan sendiri oleh karyawan Garuda dan bukan untuk diperjualbelikan. Selain itu, barang-barang itu telah dilaporkan dalam ketibaannya di GMF kepada petugas bea cukai untuk diproses sesuai ketentuan.

“Karyawan Garuda Indonesia akan tunduk dan mematuhi segala aturan yang berlaku atas putusan dari kepabeanan, misalnya harus membayar bea masuk atau prosedur-prosedur lain yang akan dikenakan,” kata dia.

Halaman:
Reporter: Antara