Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Reuni 212 yang diadakan di Monas merupakan cerminan persatuan Indonesia. Hal tersebut dia sampaikan dalam pidato sambutan Reuni 212 di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Anies mengatakan, banyak bangsa-bangsa lain yang tidak kalah beragam dengan Indonesia, seperti Tiongkok, lihat Papua Nugini, lihat Afganishtan. Namun, yang menjadikan Indonesia unik, karena di tengah banyak keberagaman tersebut masyarakat Indonesia bisa bersatu.
"Dan semua yang berada di tempat ini semua adalah cermin persatuan Indonesia. Sesungguhnya hebat dari Indonesia di sini adalah persatuan," ujar Anies, Senin (2/12).
(Baca: Reuni 212, Arus Lalu Lintas Sekitar Monas Padat )
Menurut Anies dengan terciptanya kesatuan, maka akan terjadi keadilan sosial. Hal itulah yang sedang ia kerjakan di Ibu Kota terutama dalam pembangunan infrastruktur seperti trotoar dan transportasi umum.
Lebih lanjut Anies mengatakan dengan adanya pembangunan maka seluruh masyarakat terutama warga Jakarta dapat merasakan akses publik yang merata menuju pusat kota Jakarta.
Anies datang dan memberi sambutannya dengan menggunakan pakaian Dinas berwarna Coklat Muda dalam acara 212.
Dalam jadwal acara yang tersebar di media sosial diketahui acara Reuni 212 sudah berlangsung sejak pukul 03.00 WIB dan berakhir pada pukul 08.00 WIB.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD sebelumnya mempersilakan Reuni Akbar 212 kembali diadakan di Jakarta. Hanya saja, dia memberi catataan agar Reuni 212 bisa dilaksanakan dengan tertib.
Dia juga mengatakan, para koordinator di Reuni 212 harus bisa mengatur massa dengan baik. "Yang penting dilaksanakan dengan tertib. Jangan menimbulkan keributan," kata Mahfud di kantornya, Jakarta, Rabu (27/11).
Mahfud mengatakan, pemerintah akan mengawal dan melindungi penyelenggaran Reuni 212. Hal itu demi mengurangi resiko terjadinya pelanggaran hukum.
"Kami mempersilakan tetapi supaya diatur dengan sebaik-baiknya agar tidak menimbulkan pelanggaran hukum yang telah ditentukan oleh undang-undang," ujarnya.
(Baca: Soal Reuni 212, Moeldoko: Jangan Terlalu Banyak Gerakan Massa)
Sementara itu, Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Muhammad Martak sebelumnya mengatakan acara tersebut digelar dalam rangka doa bersama untuk keselamatan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
"Mari kita putihkan Monas, kita bersujud meminta perlindungan dari Allah untuk keselamatan hingga kepulangan imam besar kita, Habib Rizieq Shihab ke Tanah Air tercinta setelah cukup lama terasingkan di Mekkah, Arab Saudi," kata Martak di kantor DPP FPI, Jakarta, Kamis (21/11).
Selain itu, Reuni Akbar 212 digelar dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Martak memastikan acara ini juga bakal menjadi ajang untuk mendoakan Indonesia agar selalu aman dan damai.