SKK Migas: Cadangan Blok East Jabung Bisa Mencapai 100 Juta Barel

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi, Repsol di acara IPA Convention and Exhibition (Convex) 2019 di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2019). SKK Migas menyebut ada potensi cadangan minyak sebesar 100 juta barel di Blok East Jabung.
29/11/2019, 19.16 WIB

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas menyatakan Repsol tengah mengebor satu sumur eksplorasi di Blok East Jabung. SKK Migas memproyeksi ada potensi cadangan minyak sebesar 100 juta barel.

Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman menargetkan pengeboran sumur bernama Anggun itu bisa selesai pada Januari 2020. Hasil pengeboran bakal membuktikan adanya potensi cadangan migas di Blok East Jabung.

"Januari mungkin sudah ketahuan discovery atau enggak," kata Fatar kepada Katadata.co.id, Jumat (29/11).

Jika pengeboran sumur Anggun berhasil, maka Repsol bakal menambah cadangan minyak. Pasalnya, data BP menyebut cadangan minyak terbukti Indonesia menunjukkan tren penurunan dari tahun ke tahun.

(Baca: SKK Migas Tantang Pertamina dan Medco Temukan Migas Seperti Repsol)

Pada 1980, cadangan minyak Indonesia mencapai 11,6 miliar barel namun pada 2017 tinggal 3,17 miliar barel. Angka tersebut di bawah Malaysia sebesar 3,6 miliar barel maupun Vietnam sebesar 4,4 miliar barel.

Turunnya cadangan minyak tersebut disebabkan oleh berkurangnya aktivitas eksplorasi , baik untuk offshore maupun onshore. Pada 2011, realisasi pengeboran sebanyak 79 sumur, namun pada 2017 tinggal 48 sumur.

Investasi di sektor migas membutuhkan dana yang sangat besar, terlebih lagi cadangan minyak nasional berada di lautan menjadi kendala eksplorasi. Data selengkapnya terkait cadangan minyak Indonesia dapat dilihat dalam grafik Databoks di bawah ini:

Reporter: Verda Nano Setiawan