Inpex Incar Pembeli Gas Blok Masela dari Asia Timur

Katadata/Ratna Iskana
Ilustrasi, dua orang berbincang di booth Inpex Corporation dalam IPA Convex 2019 di Jakarta. Inpex yang merupakan operator proyek Lapangan Abadi Blok Masela mengincar pembeli gas dari Asia Timur
27/11/2019, 14.19 WIB

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas Dwi Soetjipto menargetkan Inpex Corporation bisa mendapatkan pembeli gas Blok Masela pada tahun depan. Inpex pun mulai menjajaki pembeli gas dari Asia Timur.

Dwi mengatakan Inpex sudah berbicara dengan pembeli gas dari Jepang. Selanjutnya, perusahaan tersebut bakal menjajaki pembeli gas dari Korea dan Tiongkok.

Selain mencari peluang dari Asia Timur, Inpex mencari pembeli gas domestik. "Untuk dalam negeri, Inpex bersama-sama SKK Migas sudah meeting dengan PLN dan PGN sebagai domestic buyer," ujar Dwi ke katadata.co.id pada Senin (25/11).

Dwi berharap dari penjajakan tersebut, Inpex bisa mendapatkan pembeli potensial gas dari Blok Masela. Sehingga bisa dilanjutkan ke tahapan Head of Agreement (HoA). 

"Yang penting pembeli itu prinsip minat dulu. Jadi ada Head of Agreement dan sebagainya," katanya.

(Baca: Menteri ESDM Ingin Pembangunan Proyek Blok Masela Segera Dimulai)

Lebih lanjut dia menjelaskan harga gas Blok Masela bakal dijual sesuai harga pasar. SKK Migas menargetkan produksi blok tersebut mencapai 10,5 ton LNG per tahun yang dimulai pada kuartal II 2019. Produksi tersebut terdiri dari LNG sebesar 9,5 MTPA atau setara 330 ribu boepd dan gas pipa sebesar 150 MMscfd atau setara 1 juta ton LNG per tahun.

Total produksi gas kumulatif Blok Masela dari 2027 hingga tahun 2055 mencapai 16,38 TSCF dengan total gas yang dijual sebesar 12,95 TSCF. Selain itu, Blok Masela menghasilkan kondensat dengan kumulatif produksi sebesar 255,28 MMSTB.

SKK Migas menyebut investasi pengembangan Blok Masela berkisar US$ 19,8 miliar dengan internal rate of return (IRR) bagi Inpex mencapai 15%. Dari investasi tersebut, Indonesia bakal mendapatkan bagi hasil minimal 50% dari produksi Blok Masela.

(Baca: Kementerian ESDM Desak SKK Migas Segera Cari Pembeli Gas Blok Masela)