Aktivitas Manufaktur Tiongkok Lesu, Harga Minyak Anjlok 1%

KATADATA
Ilustrasi Kilang Minyak. Harga minyak kembali turun lebih dari 1% pada perdagangan Kamis atau Jumat (1/11) waktu Indonesia seiring pelemahan data manufaktur Tiongkok.
Editor: Ekarina
1/11/2019, 09.18 WIB

Sementara di Negeri Paman Sam, tiga sumber menyatakan,  jaringan pipa minyak Marketlink dari Cushing, Oklahoma, ke Nederland, Texas, berkapasitas 750.000 barel per hari milik TC Energy Corp, beroperasi pada tingkat yang lebih rendah. Adapun, Pipa Keystone  milik TC Energy ditutup setelah terjadi kebocoran di North Dakota, Selasa malam lalu.

Menurut regulator negara bagian di North Dakota, lebih dari 9.000 barel minyak diperkirakan tumpah dari Keystone setelah kebocoran.

(Baca: Harga Minyak Melemah di Tengah Ramalan Kenaikan Stok AS)

Presiden Lipow Oil Associates Andy Lipow mengatakan penutupan pipa Keystone seharusnya dapat mengurangi pasokan di Cushing. Namun, harga WTI  tertekan karena aliran Marketlink melambat.

 Survei Reuters menunjukkan bahwa harga minyak kemungkinan akan tetap tertekan pada tahun ini dan depan. Jajak pendapat yang dilakukan terhadap 51 ekonom dan analis memperkirakan minyak mentah Brent rata-rata akan berada di harga US$ 64,16 per barel pada 2019 dan US$ 62,38 tahun depan.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan