5.500 Pengungsi Korban Kerusuhan di Wamena Butuh Bantuan

Ilustrasi, puluhan mahasiswa Papua kembali mengibarkan Bendera Bintang Kejora saat berunjuk rasa menuntut referendum di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/8/2019). Kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua pada Senin (23/9) lalu membuat 5.500 orang terpaksa mengungsi. Mereka membutuhkan bantuan.
Penulis: Desy Setyowati
28/9/2019, 11.56 WIB

Aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan di Wamena, Jayawijaya, Papua itu mengakibatkan 30 orang meninggal dunia. Ratusan bangunan milik pemerintah maupun swasta dirusak dan dibakar oleh pengunjuk rasa.

Sedangkan di Kota Jayapura, empat orang meninggal dunia. Tiga orang di antaranya warga sipil dan seorang anggota TNI AD atas nama Praka Zulkifli anggota 751 Raider.

Dokter Memilih Bertahan di Papua Meski Rekan Mereka Meninggal Dunia

Dokter-dokter yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tiom, Kabupaten Lanny Jaya pun memilih bertahan untuk melayani warga setempat. Padahal, salah satu rekan mereka dr Soeko Marsetyo meninggal akibat demonstrasi itu.

Kabupaten Lanny Jaya berdekatan dengan Wamena. Perjalanan dari Lanny Jaya ke Wamena menggunakan kendaraan melalui jalan darat memakan waktu tiga jam lebih.

"Dokter-dokter yang bertugas di RSUD Lanny Jaya, mereka tidak pulang dan tetap tinggal melayani masyarakat di sini," kata Direktur RSUD Tiom dr Nataniel Imanuel Hadi melalui telepon seluler dari Jayapura, Sabtu.

(Baca: DPRD Minta Jokowi Berunding dengan Tokoh Papua yang Kontra Pemerintah)

Setidaknya, ada 10 dokter umum dan tiga dokter spesialis yang bertugas di Lannya Jaya. "Kami bersyukur karena kami punya dokter yang berkualitas, sangat luar biasa, sehingga tetap memilih untuk tinggal di sini dan melayani masyarakat di sini," kata dia.

RSUD Tiom juga mengirim satu dokter spesialis bedah ke Wamena untuk membantu menangani korban demonstrasi. "Karena memang RSUD Wamena membutuhkan seorang dokter spesialis bedah, jadi kami memperbantukan seorang dokter spesialis bedah di RSUD Wamena," katanya.

Dia mengatakan bahwa setelah demonstrasi rusuh di Wamena, rumah sakit di daerah pegunungan saling membantu untuk melayani pasien.

(Baca: Moeldoko Sebut Stabilitas di Papua Penting Bagi Stabilitas Nasional)

Halaman:
Reporter: Antara