Pertamina, melalui anak usahanya Pertamina EP, akan mengerjakan proyek pengurasan sumur minyak (Enhanced Oil Recovery/EOR) di delapan lapangan migas. Kedelapan lapangan migas tersebut yaitu lapangan Tanjung, Sukowati, Rantau, Sago, Ramba, Jirak, Limau dan Jatibarang.

Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H. Samsu menjelaskan, sejak April 2019, perusahaan telah membentuk Steering Committee EOR Pertamina dan berdiskusi dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas serta ahli-ahli eksternal.

Pilot EOR polymer di Lapangan Tanjung juga telah menunjukkan hasil yang positif. Sebagai kelanjutannya, Pertamina dan Repsol telah menandatangani pokok-pokok kesepahaman untuk pengelolaan EOR secara komplit (full scale), termasuk implementasi EOR surfactant-polymer dan CO2 flooding.  

(Baca: Lifting Migas Rendah, Pemerintah Bandingkan Pertamina vs Operator Lama)

Ia optimistis strategi ini dapat berkontribusi positif terhadap upaya perusahaan menahan laju penurunan produksi (decline rate). "Untuk EOR di Tanjung, kami perkirakan dalam dua sampai tiga tahun ke depan produksinya bisa naik empat hingga lima kali lipat dari produksi saat ini,” ujarnya seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (21/8).

Halaman: