Penasihat Kebijakan di Departemen Senat untuk Ekonomi, Energi, dan Perusahaan Publik Berlin Elvir Becirovic mengatakan, kerja sama ini dapat mempererat hubungan Berlin dan Jakarta. "Kami menunggu di Berlin untuk kedatangan banyak startup dari Indonesia,” ujar Elvir.

Kerja sama ini meliputi networking session dan pitching oleh masing-masing negara. Indonesia menghadirkan Matakota, Moretrash, Qlue, dan Kata.AI. Sementara itu, perwakilan Jerman adalah whyTaxi, Ode.Systems, MotionLab.Berlin, dan Falling Walls.

Startup digital memang tumbuh pesat di Indonesia. Namun, di antara masalah yang masih membelit adalah soal kurangnya akses modal dan sumber daya manusia. Selain itu, keberadaan startup yang masih terpusat di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) membuktikan kurangnya pemerataan.

(Baca: 10 Startup yang dapat Suntikan Modal dari SoftBank)

Berdasarkan hasil survei terhadap 992 startup oleh Bekraf bersama Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI) dalam Buku Mapping dan Database Startup Indonesia 2018 akses permodalan masih menjadi kendalai terbesar bagi perusahaan rintisan di tanah air, yakni sebesar 38,83%.

Halaman:
Reporter: Michael Reily