Demi menggenjot produksi migas, Pertamina menambah investasi untuk sektor hulu migas sebesar US$ 300 Juta atau sekitar Rp 4 triliun (kurs Rp 13,967). Dengan begitu, total investasi hulu Pertamina sepanjang 2019 sebesar US$ 2,9 miliar atau sekitar Rp 40,5 triliun.
Sebelumnya, perseroan menganggarkan investasi hulu migas tahun ini sebesar US$ 2,6 miliar atau sekitar Rp 36 triliun. Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu mengatakan, penambahan investasi dilakukan karena kinerja hulu migas sepanjang semester 1 tahun ini cukup baik.
"Alhamdullilah dapat restu dari korporat, karena prestasi semester 1 baik jadi tambah US$ 300 juta lagi," ujar Dharmawan saat diskusi bersama awak media di Jakarta, Kamis (18/7).
Dharmawan bilang penambahan investasi dilakukan untuk menjaga produksi migas. Dana tersebut pun akan digunakan untuk melakukan pengeboran eksplorasi dan memperbaiki fasilitas produksi.
(Baca: Pertamina Was-was Produksi Blok Rokan Terus Turun Seperti Blok Mahakam)
“Misalnya untuk menambah eksplorasi, untuk fasilitas produksi tertentu yang bermasalah karena harus diperiksa akan kami investasikan di sana, kalau ada prospek bagus akan ditambah investasi,” kata Dharmawan.
Dari target investasi hulu migas tahun ini, Pertamina menganggarkan US$ 1,9 miliar untuk kegiatan eksplorasi dan pengembangan di 98 proyek hulu migas. Untuk 98 proyek yang tengah berlangsung akan dikerjakan oleh sejumlah anak usaha Pertamina.
Rincinya, sebanyak 47 proyek dikerjakan oleh PT Pertamina EP, 29 proyek oleh PT Pertamina Hulu Energi, 19 proyek oleh PT Pertamina Hulu Indonesia, dua proyek oleh PT Pertamina EP Cepu, dan satu proyek oleh PT Pertamina EP Cepu ADK. “Dari 98 proyek itu ada beberapa proyek eksplorasi yang menembus daerah-daerah yang belum dieksplorasi di Blok Mahakam,” ujar Dharmawan.
(Baca: Pengeboran Belum Maksimal, Lifting Migas Blok Mahakam Terus Turun)