Usai Putusan MK, Pengusaha Minta Jokowi Lanjutkan Program Ekonomi

(Katadata/Donang Wahyu)
Presiden Jokowi saat wawancara khusus dengan Katadata.co.id, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (27/5). Jokowi diharapkan segera mendorong nilai ekspor dan investasi di Indonesia
28/6/2019, 14.24 WIB

Mahkamah Konstitusi (MK) telah menolak gugatan pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dengan demikian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ma'ruf Amin akan menjadi pasangan presiden-wakil presiden 2019-2024.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, pengusaha menyambut gembira keputusan MK karena memberikan kepastian terhadap kepimpinan Jokowi.

Pengusaha pun berharap Jokowi dapat segera melanjutkan program ekonominya, seperti mendorong ekspor dan investasi. "Kami dari dunia usaha sudah memberikan masukan kepada presiden untuk segera melanjutkan agenda-agenda ekonomi yang harus jadi prioritas," kata Shinta kepada katadata.co.id, Jumat (28/6).

(Baca: Sambut Kemenangan Jokowi di Sidang MK, Rupiah Malah Dibuka Melemah)

Untuk dapat melanjutkan program ekonominya, Jokowi diharapkan tidak berfokus pada faktor internal saja, tetapi juga memperhatikan faktor eksternal seperti penurunan perekonomian global dan perang dagang. Apalagi dalam pertemuan G20 akan ada pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping. 

"Jadi kombinasi antara faktor internal dan eksternal memegang peranan penting dalam perekonomian kita ke depannya," ujarnya.

Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta mengatakan, keputusan MK memberikan kepastian pada pengusaha sehingga tidak lagi wait and see  berinvestasi di Indonesia. Salah satu indikatornya adalah kenaikan perdagangan di pasar modal. Pasca putusan MK, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus naik menuju angka 6.400 pada Jumat (28/6). 

Selain itu, putusan MK juga membawa dampak positif bagi stabilitas politik Indonesia. "Aktivitas sudah berjalan normal dan perspektif positif lebih terbentuk di Indoensia, terutama dalam konteks stabilitas politik,"ujar Arif. 

(Baca: Investor Sambut Kemenangan Jokowi di Sidang MK, IHSG Dibuka Naik)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan akan memprioritaskan dunia usaha dalam lima tahun ke depan dengan cara mendorong ekspor dan investasi. Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi saat menerima jajaran pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) di Istana Merdeka.

“Pada pertemuan sehabis lebaran ini yang kami undang adalah swasta lebih dahulu, dunia usaha, karena kami ingin ini menjadi sebuah prioritas dunia usaha,” kata Jokowi.

Jokowi oun meminta bantuan para pengusaha untuk mendorong ekspor dan investasi sehingga bisa bersaing dengan negara lain. Menurut dia, nilai ekspor dan investasi Indonesia saat ini kalah dari negara-negara di Asia Tenggaran seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam. 

(Baca: RI Kalah dari Negara ASEAN, Jokowi Janji Genjot Ekspor dan Investasi)

Jokowi pun meminta para pengusaha agar nilai ekspor dan investasi Indonesia tidak tersalip oleh Kamboja dan Laos. “Kita ini negara besar yang memiliki kekuatan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang menjadi sebuah modal besar ke depan,” ujar Jokowi.

Selain mendorong ekspor dan investasi, pasangan calon presiden Jokowi-Ma'ruf Amin juga menetapkan program aksi sektor ekonomi seperti, peningkatan nilai tambah dari infrastruktur, menyokong revolusi industri 4.0, mempertajam reformasi struktural ekonomi dan fiskal, redistribusi aset, mengembangkan produktivitas dan daya saing Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan koperasi, reformasi sistem jaminan perlindungan sosial, pemanfaatan Dana Desa, serta mengembangkan potensi ekonomi daerah.

Reporter: Rizky Alika