SKK Migas Ungkap Cara Jaring Investor untuk Kembangkan 10 Area Migas

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi, Logo Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK MIgas). SKK Migas mengungkapkan salah satu giant discovery di Indonesia adalah Blok Sakakemang dengan cadangan gas hingga 2 triliun kaki kubik (TCF).
26/6/2019, 21.31 WIB

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tengah berusaha mengembangkan 10 area migas potensial yang ada di Indonesia. SKK Migas mengandalkan dua cara untuk menjaring investor.

Salah satu caranya dengan membuka data migas yang dibutuhkan oleh investor. "Tentu saja data yang kami buka dalam arti yang tidak melanggar. Kalau ada potensi kami buka," ujar Dwi kepada katadata.co.id pekan lalu.

Selain itu, SKK Migas melakukan roadshow ke berbagai negara seperti Singapura, Hong Kong, dan Australia. "Kami undang calon investor dan kami umumkan serta presentasikan mengenai potensial wilayah kerja di area Indonesia," ujar Dwi.

(Baca: Daerah Operasi Migas Indonesia Terus Berkurang)

Sejauh ini, salah satu wilayah potensial dengan cadangan migas yang cukup besar adalah Blok Sakakemang yang dikelola oleh Repsol. Blok Sakakemang memiliki cadangan gas hingga 2 triliun kaki kubik (TCF). Blok migas ini termasuk dalam area giant discovery dan merupakan temuan cadangan gas terbesar keempat di dunia sepanjang 2018-2019.

(Baca: Percepat Produksi Blok Sakakemang, Repsol akan Mengebor Sumur Kedua)

Selain Blok Sakakemang, area potensial lainnya berlokasi di Sumatera Utara (Mesozoic Play), Sumatera Tengah (Basin Center), Sumatera Selatan (Fractured Basement Play), Offshore Tarakan, NE Java-Makassar Strait, Kutai Offshore, Buton Offshore, Northern Papua (Plio-Pleistocene & Miocene Sandtone Play), Bird Body Papua (Jurassic Sandstone Play), dan Warim Papua.

Pertamina sebagai perusahaan plat merah pun ikut mengincar potensi cadangan migas tersebut.  Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu mengatakan, Pertamina akan memulai survei seismik dua dimensi (2D) sepanjang 32 ribu kilometer di wilayah Indonesia bagian tengah pada tahun ini demi mendapatkan cadangan migas baru.