Andi Arief: Kekalahan Prabowo-Sandiaga Bukan Salah Demokrat dan SBY

twitter @andiarief__
Andi Arief tidak terima Partai Demokrat, SBY, dan AHY disalahkan atas kekalahan Prabowo-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
7/6/2019, 18.22 WIB

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief tidak terima partainya dan pemimpin partainya disalahkan atas kekalahan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019. Sebab, pihaknya merasa tidak dilibatkan, terutama saat pasangan tersebut mendeklarasikan maju Pilpres.

Ia mengatakan Partai Demokrat, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan anaknya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak dilibatkan saat deklarasi. Dari langkah tersebut, ia mengartikan pasangan Prabowo dan Sandiaga merasa kuat dan memiliki perhitungan sendiri untuk menang.

"Kenyataannya kalah terpuruk, justru menyalahkan Partai Demokrat, SBY, dan AHY. Ngambek pada kekuatan yang tidak dilibatkan," kata Andi melalui akun Twitter-nya @AndiArief_, Jumat (7/6).

(Baca: Prabowo Hadir di Cikeas untuk Berikan Dukungan Moril Kepada SBY)

Menurut dia, Demokrat, SBY, dan AHY ditinggal saat deklarasi karena mengatakan, berdasarkan hasil survei, Prabowo tak berpeluang menang jika berpasangan dengan Sandiaga. Penyebabnya, Sandiaga teridentifikasi politik SARA, sehingga sulit menang di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang pemilihnya besar.

Ketika itu, pihaknya menyarankan Prabowo mencari calon wakil presiden lain untuk membuka peluang menang. "Pak Prabowo keras kepala dan meninggalkan Demokrat. Kini terbukti," kata Andi.

Lebih lanjut, ia mengatakan Demokrat, SBY, dan AHY tetap berupaya mencari jalan yang benar agar pasangan tersebut unggul terhadap pesaingnya, Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Namun, sepengetahuannya, usulan dari pihaknya selalu ditolak Prabowo-Sandiaga.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu