Pilihan Objek Wisata dan Kuliner di Sepanjang Jalur Tol Trans Jawa

Kementerian PUPR
Tol Trans Jawa
3/6/2019, 05.00 WIB

Semarang

Ibukota Jawa Tengah ini terkenal dengan aneka ragam kuliner. Salah satu andalannya Mangut Welut Jalan Kyai Saleh yang menyajikan belut goreng, nasi putih, serta sambal dengan harga Rp 15 ribu untuk enam potong belut. Soto Bangkong di jalan Brigjen Katamso bisa menjadi kuliner yang patut dicoba. Soto ayam bening andalan Semarang ini memiliki cita rasa tersendiri dan hanya diperlukan Rp 20 ribu untuk menyantap seporsinya. 

Selain itu apabila berputar-putar di sekitar kota, pengunjung akan disuguhi pemandangan Kota Tua Semarang yang kerap disebut terbesar se-Indonesia. Beberapa bangunan yang jadi ciri khas adalah Gereja Blenduk serta Lawang Sewu.

Ambarawa dan Salatiga

Dua wilayah ini relatif semakin mudah diakses setelah Tol Trans Jawa terbangun. Di Ambarawa, pemudik dapat menikmati wisata modern berbasis panorama alam di Eling Bening, melihat Candi Gedong Songo di Bandungan, atau berbelanja Enting-Enting Gepuk yang terbuat dari kacang berbalut karamel di Salatiga. 

Solo

Kampung halaman Presiden Joko Widodo ini juga menawarkan kuliner beragam, mulai dari Tengkleng Klewer Ibu Edi yang legendaris. Tengkleng adalah sup berisi potongan daging kambing yang melekat pada tulangnya.  Teksturnya seperti kuah gulai, tapi lebih encer dan berwarna kuning. 

Warung makan khas lainnya adalah Sate Kambing Pak Manto di Jalan Honggowongso. Warung ini memiliki menu khas Sate Buntel yang berisi daging kambing cincang yang dipotong dan dibalut lemak kambing. Warung ini juga menyajikan menu khas lain seperti Tengkleng Rica-Rica serta Tongseng Kambing. 

Ngawi hingga Madiun

Memasuki Provinsi Jawa Timur, pemudik juga akan disuguhi kuliner khas seperti Nasi Pecel Yu Gembrot di Jalan Imam Bonjol, Madiun. Nasi pecel yang terkenal ini berisi nasi disiram kuah kacang ditambah sayuran dengan taburan peyek kacang. Harganya Rp 28 ribu untuk menikmati nasi pecel ini.

Sama seperti Madiun, ada pula Nasi Pecel Lethok Mbah Jan di Jalan Trunojoyo, Ngawi. Bedanya, pecel ini menggunakan lethok yang berbahan dasar tempe di dalamnya.

Sekitar 20 menit dari Ngawi, pemudik juga dapat menikmati Ayam Panggang Gandu di desa Gandu, Magetan. Seekor ayam kampung bakar dengan dua pilihan bumbu yaknu bumbu rujak serta bumbu ledhok yang cocok disantap beramai-ramai.

Surabaya

Surabaya merupakan salah satu biangnya kuliner Indonesia. Kota kedua terbesar di Indonesia ini menyajikan banyak ragam kuliner. Pemudik dapat menikmati Rawon Kalkulator di Jalan Bhayangkara Nomor 17. Rawon ini berisi daging sandung lamur yang dipotong kecil-kecil, disajikan dengan kuah rawon.

Ada Lontong Balap Pak Gendut yang menggunakan kuah kaldu udang disiram ke potongan tahu dan tauge hanya dengan Rp 20 ribu saja. Jangan lupa cicipi Rujak Cingur Durasim yang berisi potongan mulut sapi, sayuran, dan disiram kuah petis.

Keluar dari Kota Surabaya, pemudik juga dapat menemukan Ote-Ote Porong di Porong, Sidoarjo dengan isi ayam, sapi, jamur tiram, hingga rumput laut. 

Nasi rawon dan pecel. (ANTARA FOTO/BUDI CANDRA SETYA)

Pasuruan

Di Pasuruan, pemudik bisa menikmati sajian Nasi Rawon dan Sate Komoh di Warung Sakinah. Kemudian wisata ke Masjid Cheng Ho yang memiliki gaya arsitektur unik yang menyatukan tiga budaya Arab, Tiongkok, dan Jawa.

Tak jauh dari pintu gerbang tol Grati, ada Kolam Pemandian Banyu Biru. Wisata ini menawarkan kesegaran air kolam yang bersumber dari mata air.

Berkendara menuju Probolinggo, pemudik juga dapat menuju kawasan wisata Gunung Bromo yang terkenal dengan lanskap pegunungan yang cantik diabadikan saat matahari terbit.

Halaman: