TKN Kritik Prabowo Abai dalam Aksi 22 Mei yang Berujung Kerusuhan

Sejumlah masa yang tergabung dalam Gerakan Kedaulatan Rakyat melakukan aksi di depan Kantor Bawaslu RI,  Jakarta Pusat (22/5).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
23/5/2019, 18.18 WIB

(Baca: Fadli Zon Sebut Massa Aksi Bawaslu Bukan Relawan BPN)

Sementara itu anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon membantah adanya keterkaitan antara massa aksi di sekitar kantor Bawaslu dengan relawan BPN. Ia menyebut massa yang menggelar aksi di sekitaran gedung Bawaslu murni gerakan masyarakat umum.

Menurutnya, massa tersebut tidak ada yang membiayai dan tidak ada yang memfasilitasi. Massa yang berkumpul, disebut Fadli hadir karena merasa terpanggil untuk memperjuangkan masa depan bangsa. Fadli juga menyangkal adanya temuan amplop oleh Kepolisian dalam aksi massa yang berujung rusuh tersebut.

Lebih lanjut dirinya juga menyangkal adanya adanya temuan mobil ambulans berlabel partai Gerindra yang berisi batu dan alat berat. Batu tersebut diduga akan digunakan sebagai alat untuk menyerang aparat polisi dan TNI yang bertugas menghalau massa.

(Baca: Peretail Taksir Kerugian Triliunan Rupiah Dampak Kerusuhan 22 Mei)

Pemaparan politisi Gerindra ini justru berkebalikan dengan apa yang sudah disampaikan pihak Kepolisian. Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Muhammad Iqbal menyebut kerusuhan yang terjadi di Jakarta pada Selasa (21/5) malam hingga Rabu (22/5) dini hari sebagai aksi terencana. Pasalnya, massa yang melakukan aksi kerusuhan tidak berasal dari massa yang sebelumnya menggelar aksi damai di depan geudng Bawaslu

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap para perusuh, mereka datang dari luar Jakarta, seperti Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah. Kepolisian juga menemukan beberapa amplop berisi uang yang diduga sebagai bayaran. Dari keterangan Kapolri Tito Karnavian, total uang yang ditemukan sebanyak Rp 6 juta.

"Diduga ini massa bayaran, massa settingan yang dengan sengaja untuk menciptakan rusuh," kata Iqbal.

Selain temuan amplop berisi uang, Kepolisian juga menyebut ada satu ambulans berlogo partai politik yang diamankan di dekat lokasi kerusuhan. Ambulans tersebut membawa batu dan alat-alat yang diduga untuk melakukan kerusuhan.

(Baca: Wiranto Klaim Mengetahui Dalang Kerusuhan Aksi 21-22 Mei)

Halaman: