Kunjungi AS, Jonan Bahas Blok Corridor dengan ConocoPhillips

Arief Kamaludin|KATADATA
Jonan bertemu dengan CEO ConocoPhillips di Amerika Serikat pada Rabu (22/5) untuk membahas kelanjutan pengelolaan Blok Corridor yang habis kontrak pada 2023
23/5/2019, 14.00 WIB

Namun hingga kini pemerintah belum juga mengambil keputusan terkait pengelolaan Blok Corridor yang kontraknya akan berakhir pada 2023. Saat ini Blok Corridor menyumbang sekitar 17 persen dari total produksi gas di Indonesia. Pengelolaan blok migas ini juga sangat strategis karena akan terintegrasi dengan Blok Rokan dan Kilang Dumai di Riau.

Selama ini Blok Corridor dikelola oleh ConocoPhillips dengan hak partisipasi sebesar 54%. ConocoPhillips mulai mengelola Blok Corridor sejak 2012 setelah mengakuisisi Gild Resources. Pemegang hak kelola lainnya adalah Pertamina sebesar 10% dan Repsol Energy 36%. Kepemilikan hak kelola Repsol naik setelah membeli hak kelola Talisman Energy Inc senilai US$ 8,3 miliar.

Sejauh ini, ConocoPhillips bersama Repsol sudah mengajukan proposal perpanjangan kontrak di Blok Corridor. ConocoPhillips dan Repsol bersaing dengan Pertamina yang juga mengajukan proposal pengelolaan Blok Corridor pasca 2023.

Selain bertemu dengan ConocoPhillips, Jonan juga bertemu dengan EVP Upstream Chevron James W. Johnson untuk membahas beberapa isu antara lain Blok IDD dan transisi Blok Rokan kepada Pertamina. Sebelum ke Houston, Jonan bertemu dengan CEO Freeport McMoran dan mengunjungi area operasi tambang tembaga di Morenci, Arizona. Jonan dijadwalkan tiba kembali di Tanah Air pada 24 Mei.

(Baca: Medco Tertarik Ikut Berebut Garap Blok Corridor)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan